Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pesinetron Ammar Zoni kehilangan ibunya, Sri Mulyatini, saat ia masih kelas 6 SD. Kepergian ibunya membuat Ammar menjadi begitu rapuh.
ADVERTISEMENT
Pemain sinetron Cinta Suci ini menuturkan mengalami perubahan total dalam hidupnya ketika duduk di bangku SMP. Ia jadi sosok yang bandel. Ammar juga pernah menjadi seorang pengamen.
“Gue kayak jadi bandel banget. Gue asal pergi, gue enggak peduli, gue naik kereta di atas, gue bergabung sama anak-anak punk, terus gue jadi kayak gembel lah, ngegembel, ikut-ikutan gue kayak ngamen,” kata Ammar dalam video yang diunggah di kanal YouTube Daniel Mananta Network.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, sang ibu meminta Ammar untuk pulang. Namun, Ammar menolak. Keduanya terlibat perdebatan.
ADVERTISEMENT
“Nyokap gue sampai ngomong, ‘Ammar, mama keadaannya sudah seperti ini, Ammar kok masih enggak mau dengerin mama.’ Itu pengalaman gue yang paling buat gue sedih, ya," tutur Ammar.
"Gue enggak mendengarkan omongan orang tua gue di saat hari terakhir ketemu sama nyokap gue, yang malamnya nyokap gue sudah meninggal,” lanjutnya.
Pria 26 tahun ini akhirnya bisa berdamai dengan keadaan kala mengikuti pencak silat. Kala itu, gurunya memberikan pesan yang amat berarti buat dirinya.
“Guru gue bilang, kalau semua rentetan rasa yang sudah gue lalui, semua itu adalah sebuah jalan cerita untuk gue bisa menemukan Tuhan. Sebenarnya, gue ke situ kan gusar, gue waktu itu kayak enggak peduli. Sebenarnya, itu gue sedang mencari kepastian hati gue. Mencari kepastian tentang Tuhan itu ada, Tuhan itu mengatur segalanya,” tutup Ammar Zoni .
ADVERTISEMENT