Kisah Perjuangan Sule Sebelum Sukses: Jualan Permen Karet hingga Jadi Pengamen

4 Juni 2020 21:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sule di kediamannya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/1).  Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sule di kediamannya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/1). Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehidupan Sule semasa kecil berbanding terbalik dengan saat ini. Sebelum menjadi pelawak sukses, ia dulu harus kerja keras untuk memperoleh pemasukan.
ADVERTISEMENT
Sule pernah berjualan di sekolah. Saat itu, pria kelahiran Cimahi ini masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia melakukan hal tersebut karena semenjak kecil sudah diajarkan oleh orang tuanya untuk tidak bergantung kepada orang lain.
“Dari mulai kelas 3 SD sudah mulai cari duit sendiri. Dagang permen karet,” kata Sule seperti dilihat di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (4/6).
Komedian Sule ditemui di kediamannya di kawasan Tambun, Bekasi. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
Setiap ke sekolah, Sule membawa dua boks permen karet dari ayahnya. Nantinya, hasil jualannya ia setorkan kepada sang ayah.
Dagangin di sekolah, simpan di meja-meja, kayak di bus-bus yang ditaruh di kursi-kursi,” ucap Sule.
Selain jualan permen karet, pelantun lagu Susis (Suami Sieun Istri) ini juga menjadi pengamen. Ia ngamen bersama keponakannya.
ADVERTISEMENT
“Yang main gitar ponakan. Gue yang nyanyi. Itu SD kelas 5 atau 6 sampai SMP. Bawain lagu Ayah,” tutur Sule.
Sule usai acara 7 hari Lina. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Ada pengalaman tidak menyenangkan ketika ia menjadi pengamen. Sule pernah diusir saat sedang asyik bernyanyi.
“(Dibilang) ‘Yang punya rumahnya enggak ada,’ tapi dia keluar dari rumah,” ujar Sule.
Namun, hal itu tidak meruntuhkan semangat Sule. Ia mengingat ajaran yang orang tuanya berikan.
“’Kalau lo udah capek-capek nyanyi terus enggak dikasih duit, terus lo sedih, jangan berharap lo jadi orang sukses.’ Artinya, enggak perlu kita sedih, yang penting kita terus berusaha, enggak nyolong, dan enggak nyakitin orang lain,” tutup Sule.