Kumalasari Sebut Sikap Nikita Mirzani Memblokir Uya Kuya Tak Etis

18 Oktober 2019 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis Barbie Kumalasari saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis, (22/8). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Artis Barbie Kumalasari saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis, (22/8). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Perseteruan antara Nikita Mirzani dengan Uya Kuya belum menunjukkan titik terang. Beberapa waktu lalu, Nikita sempat memblokir akun Instagram Uya Kuya.
ADVERTISEMENT
Pertengkaran antara Uya dan Niki disebut-sebut karena Uya dekat serta kolaborasi membuat konten YouTube dengan Kumalasari.
Ketika ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Kumalasari menganggap apa yang dilakukan Nikita Mirzani kepada Uya tak etis.
“Kalau menurut aku sih enggak etis aja sih. Ngapain juga sih ngeributin orang bergaul atau bikin apa, atau ngeblok gimana gitu. Aku enggak pernah begitu,” ucap Kumalasari, pada Jumat (18/10).
Barbie Kumalasari dan Uya Kuya. Foto: Ronny
Selain itu, amarah Nikita juga dipicu karena Uya berteman dengan para artis yang belakangan ini panjat sosial (pansos), untuk menaikan popularitas.
Mendengar hal itu, istri siri Galih Ginanjar ini menanggapinya santai, dan merasa tidak pernah mencari sensasi atas popularitas.
“Kalau selagi dia enggak nyebutin nama gue sih, gue enggak mau geer (terlalu percaya diri), dan enggak mau nanggepin ya,” tutur Kumalasari.
ADVERTISEMENT
“Karena kan apapun itu, kita enggak tahu ditujukan ke siapa. Tapi kalau Papi Uya diblok karena kayak gitu sih, menurut aku enggak etis,” sambungnya.
Artis Barbie Kumalasari saat ditemui wartawan seusai mengisi acara di studio Trans tv, Jakarta, Jumat, (19/7). Foto: Ronny
Pelantun ‘Cinta Sejati’ ini mengaku tidak pernah mem-follow akun Instagram Nikita Mirzani. Tidak hanya itu, Kumalasari menganggap apa yang terjadi antara Kumalasari dengan Uya Kuya tidak perlu diperpanjang.
Kumalasari justru mengapresiasi sikap Uya Kuya yang tidak membatasi pertemanan dengan siapapun.
“Berarti dia orangnya baik. Orang yang mau menerima diri kita kan, berarti kita orangnya humble. Kalau kita harus mengatur hidup orang, terus kita harus membatasi orang, aku kan bukan siapa-siapa juga,” imbuhnya.