Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Untuk kedua kalinya event Local Stand Up Day digelar. Bersama Komunitas Stand Up Indo, tahun ini event besar tersebut akan digelar selama dua hari berturut-turut mulai hari ini, Jumat (15/3) hingga Sabtu (16/3) esok. Para penikmat komedi tunggal yang hadir nantinya akan disuguhkan penampilan lebih dari 70 komika berbagai daerah di Indonesia dan lintas genre yang sudah disiapkan oleh pihak penyelenggara.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut juga akan terbagi ke dalam beberapa sesi genre seperti yang sudah dilakukan oleh gelaran sebelumnya. Namun, kali ini pihak penyelenggara juga sudah mempersiapkan beberapa segmen menarik dalam acara yang akan Ballroom Kuningan City Mall, Jakarta Selatan. Seperti Ghibah Live, Pernah WIT, The Founder Show, Local Heroes Competition, dan Battle of Champions akan menjadi suguhan menarik bagi para penikmat Stand Up Comedy di tanah air.
Adjisdoaibu selaku komika dan project manager Local Stand Up Day 2019 mengaku bahwa setiap penampil dalam event besar tersebut sudah dikurasi sedemikian rupa. Sehingga dia yakin betul penonton akan disuguhkan dengan kualitas pertunjukan komedi yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
“Kalau kurasinya kan gue dari stand up indo mengkurasi dibantu juga dengan teman teman ngelihat ini kayaknya cocoknya disini, disini, diapain biar beda. Kira bikin aja Pernah WIT, Roast of Founder, dan lain-lain biar memorable aja,” ungkap Adjis kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Pecinta Stand Up Comedy tentunya masih menjadi target utama dari penyelenggaraan acara tersebut. Namun kali ini mereka juga mulai merambah pada pasar lain. Tak tanggung-taggung Adjis bahkan mengunggkapkan bahwa pelawak senior akan turut hadir menonton pertunjukan lawak tunggal tersebut.
“Kan gosipnya stand up terlalu eksklusif, enggak mau bergaul enggak mau bercengkrama bersilaturahmi dengan komedi jenis lain. Nah ini kita patahkan karena kita sadar kita junior jadi harus hormat. Ada Denny Cagur, Jarwo Kwat, apalagi ada Abdel kan yang udah senior juga, ya ini lintas jenis komedi lah,” tutur Adjis.
Lebih jauh Adjis mengungkapkan bahwa event tersebut juga merupakan pembuka dari rentetan festival stand up comedy yang akan digelar di tahun ini. Ya, diantara festival tersebut ialah Local Standupday, Standupfest Celebes, LOL Fest, Standupindo Anniversary, Jakarta International Comedy Fest, Jambore Stand-up, Event Majelis Lucu Indonesia, Surabaya Standupfest.
ADVERTISEMENT
“Iya kalau semua berjalan dengan sukses ini jadi tahun terpadat stand up comedy, di indonesia tahun 2019 ini ada 8 jadi kick off nya di Jakarta nanti sisanya ada yang di Plenary Hall ada yang di PRJ, Malang, Sulawesi, Surabaya macem-macem,” ujarnya.
Saat susunan daftar penampil keluar, beberapa pihak sempat dikejutkan lantaran tak ada komika dari Majelis Lucu Indonesia yang turut andil di event tersebut. Sebab di tahun sebelumnya, MLI punya peran besar dalam terselenggaranya salah satu gelaran event besar komunitas itu. Hal ini pun membuat banyak pihak yang menilai terjadi perselisihan antara dua entitas tersebut.
Menjawab hal ini, Adjis mengaku hal tersebut disebabkan kesepakatan yang tidak ketemu antara pihak penyelenggara dan MLI.
ADVERTISEMENT
“Kalau anak MLI enggak ada itu mah cuman jadwalnya aja gue kan udah bikin mereka di tanggal sekian kalau pindah malah gak klimaks, kalau gosip lain enggak tahu ya mungkin ada benernya, kalau mau tahu dateng aja mungkin bakal kita bahas di ghibah live,” ucap Adjis.
Sebelumnya beredar kabar jika MLI enggan bergabung dengan Local Stand Up Day karena bayaran yang dianggap terlalu rendah.
Namun jelang penyelenggaraan, nama Coki Pardede dan Tretan Muslim akhirnya masuk ke dalam deretan line up. Menurut Adjis kehadiran kedua komika dari MLI di event tersebut tak ada kaitannya dengan manajemen yang menaunginya.
“Enggak ada urusannya sama MLI ini, mereka berdiri sendiri, (komunikasinya) gak gimana-gimana, hahaha,” kata Adjis.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Patrick Effendy yang merupakan bagian dari MLI, mengaku bahwa pihaknya memang tak menemukan kesepakatan bisnis dengan pihak penyelenggara Local Stand Up Day 2019. Kendati demikian pihaknya tetap memberikan dukungan pada event tersebut.
“LSD harus sukses karena itu tujuan kita dari awal kita bikin yang pertama supaya banyak event komedi yang besar kalau dari kita tanpa ngambil credit apa yang kita lakuin itu udah di jalan yang bener, kalau kita gak ambil lsd bakal lebih berat, buat MLI ini jauh dari waktunya berkompetisi, kita harus support supaya trust penonton ada akhirnya semua orang bisa appreciate kita selalu support kalau belum ketemu mau gimana,” ungkap Patrick.
MLI disebut-sebut sudah terlalu berorientasi pada bisnis. Menurut Patrick, bisnis memang merupakan prioritas utama dari MLI. Namun secara personal, setiap talent yang ada di MLI merupakan bagian dari komunitas Stand Up Indo. Sehingga katanya tak ada halangan bagi para talent untuk tetap berkontribusi pada komunitas yang merupakan rumah mereka.
ADVERTISEMENT
“Gini, MLI dibayar profesional harus profesional, talent itu dibayar profesional sama MLI, kalau mau kontribusi ke komunitas ya dia sendiri secara personal selama enggak ganggu kerjaan ya gak masalah,” kata Patrick.
Menurut Adjis reaksi warganet terhadap keputusan yang diambil MLI terlalu berlebihan. Dia menegaskan tak ada perselisihan besar antara komunitas dengan MLI terkait keputusan tersebut. Namun persoalan-persoalan seperti ini memang diakui Adjis selalu bisa menjadi bahasan yang menarik di komunitas.
“Walaupun ada masalah lain yang gak bisa gue jelasin gue sih pengin pokoknnya entar di LSD biar private aja rame banyak yang dateng, alasan lainnya ya emang lagi gak bisa jalan bareng, acara Rispo kita support normal gak ada yang berantem gimana sih kalau sebagai keluarga besar stand up indo kita saling dukung dan saling hormat. Di luar itu kan reaksi yang tadi gue bilang,” jelasnya.
Pandji menilai ajang local stand up day 2019 bisa menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh komika di seluruh Indonesia. Termasuk menggali lebih jauh guna memecahkan masalah yang banyak dihadapi komunitas saat ini. Termasuk isu-isu persaingan antarkomunitas yang terjadi.
ADVERTISEMENT
“Tiap ada festival karena kayak reuni akbar gitu lah kita bisa ketemu sama anak anak seluruh Indonesia terus itu membuat kita jadi makin rekat sebagai sebuah komunitas membuat kita semakin rajin latihan dan itu juga memperkuat komunitas tapi terlebih lagi karena kami ini adalah fans satu sama lain itu dua hari itu gue pastikan jadi hati membahagiakan buat kita semua,” kata Pandji.