Macet jadi Alasan Luna Maya Sering Emosi saat Puasa

24 Mei 2017 18:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Luna Maya. (Foto: Dok. Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Luna Maya. (Foto: Dok. Munady Widjaja)
Puasa bagi umat muslim tak sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga hawa nafsu. Termasuk menahan sisi emosional. Untuk urusan itu, Luna mengaku sering khilaf. Terutama saat menghadapi kemacetan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Kalau sahur aku jarang makan sih. Paling makan buah dan minum air putih yang banyak. Kalau buka puasa hanya teh panas dan kolak," ungkap Luna saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
"Sebetulnya kalau jalanin puasa tuh biasa aja, enggak pernah kayak susah banget atau ngeluh. Kalau sudah biasa, ini bukan hal yang gimana-gimana ya. Kan udah kewajiban puasa, satu hal yang menjadi rutinitas. Emosi juga biasa aja sih. Cuma ya itu suka muncul kalau lagi macet," lanjutnya sambil tertawa.
Luna Maya. (Foto: Dok. Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Luna Maya. (Foto: Dok. Munady Widjaja)
Meski suka emosi saat macet, tapi bintang film 'Killers' tidak bisa hanya berdiam diri di rumah, apalagi saat puasa. Ia memilih untuk menjalani berbagai aktivitas di luar rumah, yang berarti membuatnya harus bermacet-macetan di jalan.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau banyak aktivitas bikin enggak berasa ya. Tahu-tahu sudah sore aja, kalau diam kan malah berasa lama banget," kata Luna yang memilih untuk ngabuburit di kantor ketimbang jalan-jalan.
"Mending kerja," tambahnya.
Rencananya, di hari pertama puasa, artis berusia 33 tahun ini juga akan menghabiskan waktu bersama keluarganya di Bali. Setelah itu ia juga berencana untuk merayakan Idul Fitri di Italia.
Baca Juga:
Berarti tidak akan menjalani tradisi kumpul keluarga, dong?
"Lebaran itu, intinya bukan tradisinya ngapain tapi intinya apa yang dilakukan merasakan kemenangan. Apabila kita tak bisa merayakan kemenangan itu seperti pada umumnya, ya intinya perayaan dalam diri kita. Menurut aku itu, kalau lebaran ketemu keluarga terus makan oper tapi nantinya kelakuannya masih jelek, ya ngapain? Kan sudah dilatih puasa selama sebulan penuh, sabar dan ikhlas tapi kalau abis lebaran kita balik lagi, seperti nyinyir dan stupid, ya sama aja enggak ada artinya," tutup Luna sambil tersenyum.
ADVERTISEMENT