MocoSik Festival Siap Kembali Digelar

Tompi di Festival MocoSik (Foto: Munady/kumparan)

Setelah sukses digelar pada 12-14 Februari 2017, MocoSik Festival akan kembali dihelat di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, pada 20-22 April mendatang. MocoSik Festival 2018 mengusung tema besar 'Merayakan Buku dan Musik'.

MocoSik merupakan festival tahunan yang mempertemukan dua kultur berbeda, yakni buku yang sunyi dan musik yang bunyi, dalam satu panggung. Kata "maca" atau "moco" dalam bahasa Jawa berarti 'baca', sementara "sik" diambil dari kata "musik".

"MocoSik itu membaca buku dalam acara musik yang asik. Kami merangkul dua dunia dengan pelakunya masing-masing," ujar Founder MocoSik Festival Anas Syahrul Alimi melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com).

"Ratusan penerbit dan pegiat buku diundang dalam bazar buku dan percakapan literasi di panggung 'Buku'. Sementara itu, di panggung 'Musik', kami hadirkan musisi-musisi papan atas, baik grup maupun solo,” lanjutnya.

Anas menambahkan, MocoSik Festival 2018 memberikan panggung yang sama besar untuk buku dan musik. Ia berharap, para penggerak budaya pop seperti musik dapat bertemu dan sama-sama menyadari bahwa literasi penting untuk membangun peradaban.

MocoSik Festival 2018 terdiri atas empat acara utama. Keempatnya, yakni pertunjukan musik, bazar buku, talkshow buku dan literasi, serta pameran arsip dan seni rupa buku.

Sejumlah grup musik dan musisi akan memeriahkan festival tersebut. Sebut saja Kahitna, Rio Febrian, Letto, Melancholic Bitch, Pure Saturday, Tulus, Tompi, Ten2Five, Frau, Neonomora, Slank, Glenn Fredly, hingga Sirkus Barock.

Di samping itu, selain para sastrawan maupun penulis, sutradara film dan pegiat seni rupa juga akan dihadirkan dalam MocoSik Festival 2018. Beberapa di antaranya ialah Sapardi Djoko Damono, Seno Gumira Ajidarma, Aan Mansyur, Kamila Andini, Garin Nugroho, dan Afrizal Malna.

Mocosik Festival 2018 menampilkan pula pameran arsip dari Buldanul Khuri dengan tajuk '25 Tahun Buldanul Khuri Berkarya'. Selain itu, disajikan pula karya seni dari perupa Titarubi dan Ong Hari Wahyu.

Semua lapak buku digratiskan kepada seratus penerbit yang terseleksi. Pengunjung pun dipersilakan menukar tiket mereka dengan buku yang dapat dipilih sendiri di sana.

"Jadi, beli tiket nonton konser musik, dapat buku. Jika buku ingin disumbangkan, kami juga menyediakan tempat untuk menyumbangkan buku,” ujar Project Director Mocosik Festival Bakkar Wibowo.