Nathalie Holscher Akan Buka Pintu Maaf untuk Mantan Suami Dina Lorenza

10 Desember 2019 12:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers dugaan pengeroyokan yang menimpa Steffano Ellya Tintingon. Foto: Aria Pradana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers dugaan pengeroyokan yang menimpa Steffano Ellya Tintingon. Foto: Aria Pradana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Steffano Ellya Tintingon alias Fano yang merupakan asisten pribadi DJ Nathalie Holscher, mengalami penganiayaan di sebuah restoran di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada 4 Desember 2019, sekitar pukul 03.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Setelah pengeroyokan itu terjadi, Fano melaporkan mantan suami Dina Lorenza dan Cut Keke, yakni Ghatan Saleh H yang diduga sebagai pelaku utama dari kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya.
Saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Nathalie mengatakan bahwa dia dan asistennya akan memaafkan Gathan, apabila dia meminta maaf.
“Kalau dia minta maaf, ya kita pasti maafkan. Tapi kan, kita kembalikan lagi kepada yang berwajib,” ucap Nathalie pada Selasa (10/12).
Henry Indraguna, selaku kuasa hukum Nathalie dan Fano, mengatakan bahwa meski nantinya jika mereka damai, tidak akan menghilangkan perkara pidana, karena sudah ada perbuatan melawan hukum.
“Jadi, kembalikan lagi kepada penyidik. Silakan saja kalau ada perdamaian langsung, atau kan juga tahu nomor teleponnya, ya silakan. Kalau memang mau, ya silakan, kita fasilitasi,” beber Henry.
ADVERTISEMENT
Kata Henry, apa yang diinginkan dari pihak kuasa hukum dan keluarga, sudah disampaikan kepada korban dan pelapor. “Tinggal mereka apakah mau menyiapkan waktu, apakah sudah ada waktu untuk bertemu,” katanya.
Konferensi pers dugaan pengeroyokan yang menimpa Steffano Ellya Tintingon. Foto: Aria Pradana/kumparan
Apabila nantinya dari pihak Gathan menawarkan untuk memberikan uang damai, Henry mengatakan bahwa mereka tidak akan menerimanya. Mereka juga tak ingin mengajukan nominal uang untuk damai.
“Kita jauh dari pada kayak begituan lah. Enggak bisa bicara uang-uangan. Enggak ada, kita enggak mau di situ. Kita enggak mau pemerasan lah, minta uang dan lain-lain. Enggak ada niatan ke sana sama sekali,” pungkas Henry.