Nina Tamam Kurangi Penggunaan Sawit di Kehidupan Sehari-hari

15 Mei 2017 7:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nina Tamam (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nina Tamam (Foto: Munady/kumparan)
Sebagai bentuk kepedulian kepada hutan Indonesia, penyanyi Nina Tamam mulai mengurangi penggunaan sawit di kehidupan sehari-harinya. Hal tersebut dilakukannya karena wanita berusia 42 tahun itu sadar jika hutan sawit ditebang habis, maka lahan itu akan sulit untuk bertumbuh lagi.
ADVERTISEMENT
"Hutan Indonesia itu banyak banget yang ditebang, untuk sawitnya ya. Nah, sawit itu kalau habis dipakai, enggak mau tumbuh lagi. Jujur aku concern banget disitu, tapi bingung gimana caranya (mencegah)," ungkap Nina saat dijumpai beberapa waktu lalu.
Sebagai bentuk kepeduliannya, Nina memutuskan untuk mengganti produk sawit dengan produk-produk yang berbahan dasar lainnya untuk digunakan di kehidupannya.
"Iya, aku sudah mulai ngurangin yang memakai (bahan dasar) sawit. Kayak minyak goreng, tisu, terus yang buat ngepel gitu lah. Sudah sekitar empat tahun yang lalu."
"Kalau minyak goreng, aku ganti dengan menggunakan minyak kelapa, minyak jagung, atau minyak kedelai," jelasnya.
Baca Juga:
ADVERTISEMENT
Namun, keputusannya untuk mengganti semua bahan dasar sawit dengan bahan dasar lainnya dalam kehidupan sehari-hari, cukup berimbas pada dirinya. Salah satunya, pengeluaran biaya rumah tangga yang membengkak.
Ya, pemain film 'Hadiah untuk Ibu' ini mengaku harga produk yang dipakainya saat ini jauh lebih mahal, dan tentunya susah dicari.
"Lebih mahal, karena kan dicarinya juga susah," ucapnya seraya tertawa.
Tak hanya itu saja, pelantun lagu 'Rindu Ini' tersebut juga mengatakan kalau anaknya, Shaquille Skylar Kama, tak pernah mandi dengan menggunakan sabun biasa seperti yang orang-orang gunakan setiap hari, melainkan menggunakan campuran ampas kopi dan lemon.
"Iya, anak aku kan ada alergi sabun, jadi dia kalau mandi pakainya ampas kopi sama lemon. Kalah kan kita yang cewek-cewek. Hahaha," tutupnya sambil melempar canda.
ADVERTISEMENT