Patung Didi Kempot Lebih Baik Dibangun di Stasiun Balapan atau Lokananta?

14 Mei 2020 17:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Didi Kempot menyanyikan lagu ciptaannya untuk menghibur 'sobat ambyar' di Hari Jadi Banyuwangi ke-248, Rabu (18/12) malam. Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Didi Kempot menyanyikan lagu ciptaannya untuk menghibur 'sobat ambyar' di Hari Jadi Banyuwangi ke-248, Rabu (18/12) malam. Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memberikan respons terkait pembuatan patung Didi Kempot di Stasiun Balapan. Sebelumnya, ide mengenai pembuatan patung tersebut berasal dari petisi yang dibuat warga Solo bernama Hanindha Cholanda di change.org.
ADVERTISEMENT
Rudy setuju. Namun, dia ingin patung Didi Kempot dibangun di Studio Musik Lokananta. Alasannya, di studio itu, lagu Cidro tercipta.
"Dipasang di Balapan setuju, di Lokananta lebih setuju karena legacy-nya Mas Didi di sana dalam rangka mengumpulkan dana dalam waktu tiga jam terkumpul Rp 5 miliar dan diperpanjang hingga terkumpul Rp 7,6 miliar,” ujarnya, seperti dikutip dari Bengawan News.
Didi Kempot. Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan
Walau demikian, Hanindha, yang kerap disapa Nindha, kurang setuju. Menurutnya, sosok Didi Kempot lebih identik dengan Stasiun Balapan.
"Didi kempot adalah Stasiun Balapan. Yang pertama kali diinget masyarakat awam, ya, Stasiun Balapan. Kalau mau bangun sesuatu di Lokananta, ada tuntutan kedua. Lokananta harus di-maintenance dengan baik dan benar," kata lelaki 26 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
"Lokananta itu punya ruangan bagus, tapi alat rekamannya, nabung empat bulan, bisa beli itu. Alatnya masih murah banget. Faktanya, artis-artis besar selalu bawa alat sendiri (kalau rekaman di Lokananta). Kalau memang berkomitmen sesuatu di Lokananta, jangan setengah-setengah, jangan patung doang, harus baik dan benar. Kayak Studio Abbey Road, toh, juga diurus plat merah, lho," tambahnya.
Hanindha Cholanda, lelaki yang membuat petisi untuk mendirikan patung Didi Kempot di Stasiun Balapan. Foto: Dok. Istimewa
Lagipula, Nindha juga ingin Pemkot memperhatikan kondisi di sekitaran Stasiun Balapan yang kini sudah dilanda kemacetan. Tujuannya, agar ada penataan ulang di kawasan tersebut.
"Biar ada pembicaraan baru lagi untuk mengurangi dampak yang sebelumnya udah kejadian, kayak macet. Patung (dipilih) juga karena simpel, dananya tidak terlalu besar, dirawatnya relatif mudah," jelasnya.
Terkait petisi pembangunan patung atau memoribilia Didi Kempot di Stasiun Balapan, Nindha ingin ada musisi yang mendukung petisinya. Dia pun menyebut nama penyanyi Judika yang beberapa waktu lalu sempat mengatakan bahwa dirinya ingin membangun patung sang maestro.
ADVERTISEMENT
"Aku penginnya juga ada respons dari Judika, paling enggak sepemikiran. Dia punya power lebih kuat dari aku untuk mempengaruhi orang-orang untuk bergerak, mulai dari pendanaannya, segala macem. Kan, bisa dibangun dari dana CSR, atau donasi," ucap Nindha.
Lelaki lulusan SSR Jakarta lulusan Audio Engineering ini berharap, masyarakat semakin aware akan petisinya untuk mendiang Didi Kempot dan ada endorsement dari musisi. Selain itu, dia juga ingin agar Solo terbukti sebagai Kota Budaya.
"Jadi, enggak cuma sebatas slogan, bener-bener diwujudkan bahwa masyarakat Solo ini mencintai budaya, seni. Kalau harapan yang lain, biar pembangunannya terwujud walau enggak urgent karena lagi begini (pandemi virus corona)," tutup Nindha.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona!