Paula Verhoeven Cerita Pernah Sering Di-bully karena Tinggi Badan

29 April 2022 18:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis Paula Verhoeven saat hadir di konferensi pers film Bebas di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu, (18/9). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Artis Paula Verhoeven saat hadir di konferensi pers film Bebas di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu, (18/9). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Paula Verhoeven dikenal sebagai model papan atas Indonesia. Istri Baim Wong itu, dalam dunia modeling, punya daya tarik tersendiri, yakni tinggi badannya yang mencapai 183 cm.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, mempunyai tinggi badan di atas rata-rata tak selalu berdampak baik bagi Paula Verhoeven. Rupanya, ia pernah di-bully gara-gara kelebihannya tersebut.
Paula Verhoeven, istri Baim Wong. Foto: Munady Widjaja
Hal itu ia ungkap saat berbincang dengan Fuji dan Thariq Halilintar, sebagaimana dapat disaksikan di kanal YouTube Fuji an. Dalam kesempatan tersebut, Paula Verhoeven mengaku pernah di-bully karena tinggi badan saat masih SD.
"Di-bully iyalah, waktu kecil, waktu SD gitu. Apalagi, aku di Semarang, kan. Jadi, kayak jarang banget lihat orang tinggi, apalagi cewek. Itu sering di-bully dulu," beber Paula Verhoeven.
Meski demikian, menurut perempuan 34 tahun itu, ia tak pernah di-bully secara fisik. Yang dialaminya hanya verbal bullying.
"Cuma, bully-nya cuma verbal doang, enggak ada yang berani gimana-gimana," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Paula Verhoeven Memiliki Darah Belanda Dari Kakeknya

Paula Verhoeven mengatakan, sejak lahir, dirinya memang sudah terlihat punya tinggi di atas rata-rata. Ketika ia duduk di bangku SMP pun, tinggi badannya sudah mencapai 170 cm.
"Pokoknya, aku dari lahir sudah panjang. Jadi, aku lahir itu 54 cm (panjangnya). Yang aku ingat, waktu SMP itu (tinggi) aku 170 cm," tutur Paula Verhoeven.
Kemudian Paula Verhoeven berkisah pula bahwa ia merupakan keturunan Belanda. Alhasil, tak mengherankan tatkala tinggi badannya di atas rata-rata orang Indonesia.
"Ada keturunan Belanda. Kakek yang asli Belanda. Orang tua blasteran Belanda, Chinese, sama Jawa," pungkas Paula Verhoeven.
Reporter: Karina Savitri