Pemilik Label Musik Big Machine Angkat Bicara soal Kasus Taylor Swift

2 Juli 2019 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taylor Swift. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Taylor Swift. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perseteruan antara Taylor Swift semakin memanas. Belum lama ini, pelantun lagu 'ME!' tersebut curhat di akun Tumblr-nya soal aset musiknya yang akan diakuisisi oleh Scooter Braun, manajer Justin Bieber.
ADVERTISEMENT
Penyanyi berusia 29 tahun tersebut kesal karena karya musiknya sebanyak enam album akan berpindah tangan. Apalagi, selama ini Swift juga sudah berusaha untuk membeli karya-karyanya tersebut, tapi tak mendapat izin dari Big Machine Records.
Setelah sempat bungkam, pemilik Big Machine Records, Scott Borchetta, akhirnya angkat bicara soal kasus Taylor Swift ini. Lewat situs label resmi Big Machine Records, Borchetta berusaha meluruskan apa yang terjadi.
Taylor Swift. Foto: AFP
Borchetta merasa ada sesuatu yang janggal. Menurutnya, agak aneh jika Swift mengaku tak tahu soal karya-karyanya yang hendak dibeli oleh Ithaca Holdings LLC., perusahaan media milik Scooter Braun.
Sebab, ayah kandung Taylor Swift, Scott Swift, merupakan salah satu pemegang saham di Big Machine Records. Sebelum menjual Big Machine, Borchetta mengaku telah memberikan informasi tentang rencana penjualan label ke semua pemegang saham.
ADVERTISEMENT
Para pemilik saham, dijelaskan Borchetta, telah menggelar rapat soal kesepakatan yang tertunda dengan Ithaca Holdings. Mereka memiliki waktu tiga hari untuk membahas semua rincian transaksi yang sudah lebih dulu diusulkan.
"Hasil rapat terakhir, Jumat 28 Juni, suara mayoritas berjumlah 92 persen dari total lima pemegang saham," tulis Borchetta di situs Big Machine Records.
Oleh karena itu, Borchetta dengan tegas membantah tuduhan yang mengatakan kalau ia akuisisi tersebut terjadi tanpa sepengetahuan Swift. Borchetta juga mengaku sudah memberikan informasi langsung ke mantan kekasih John Mayer itu.
Borchetta menyebut dirinya mengirim pesan singkat ke Taylor Swift pada 29 Juni malam, sehari sebelum kabar pembelian Big Machine oleh Scooter Braun diumumkan.
"Mungkin dia enggak melihat pesan dariku. Tapi, aku benar-benar ragu kalau dia (Taylor Swift) enggak tahu soal kabar ini di saat semua orang sudah tahu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Enggak berhenti sampai di situ, Borchetta juga menjelaskan kalau selama ini Taylor Swift diberi kesempatan untuk memiliki karya-karyanya. Ia kemudian menyatakan kalau Scooter Braun tak pernah bicara hal buruk tentang Taylor Swift.
"Taylor punya kesempatan di dunia ini untuk enggak cuma memiliki rekaman masternya, tapi juga setiap video, foto, dan semua yang terkait kariernya. (Tapi), Dia memilih untuk pergi," kata Borchetta.
"Scooter selalu bicara hal positif tentang Taylor. Scooter selalu dan akan terus menjadi pendukung dan penjaga yang jujur untuk Taylor dan musiknya," imbuh Borchetta.
Well, makin panjang saja ya masalahnya. Menurut kamu gimana?