Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Penjual Es Teh Sempat Tersinggung karena Ucapan Gus Miftah, tapi Sudah Memaafkan
4 Desember 2024 12:24 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pedagang es teh , Sunhaji (38), yang disinggung oleh utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana atau Gus Miftah mengaku sempat tersinggung atas ucapan pendakwah itu. Namun, Sunhaji mengaku sudah memaafkannya.
ADVERTISEMENT
"Ya tersinggung tapi nggak papa, sudah biasa. Sekarang sudah saling memaafkan," ujar Sunhaji saat ditemui di kediamannya di Magelang, Rabu (4/12).
Miftah sendiri sudah menemui Sunhaji di kediamannya pagi hari tadi. Miftah meminta maaf dan berjanji akan menggelar pengajian di desa Sunhaji.
"Sudah saling memaafkan tidak ada masalah, mau ngaji di sini kalau nggak salah besok tanggal 17 (Desember 2024)," jelas dia.
Sunhaji sendiri tidak menyangka videonya saat ini viral di media sosial. Sebab, ia sendiri tidak memiliki ponsel.
"Tadi malam itu saya didatangi banyak orang. Lho ini ono opo kok ono wong pirang-pirang (Lha ini ada apa, kok banyak orang), pada salaman pada mengucapkan selamat. Kulo mboten ngertos ajeng kaya niki, viral (Saya nggak tahu kalau bakalan jadi kaya gini), tidak punya prasangka," ungkap bapak dua anak ini.
Ia juga tidak menyangka mendapat banyak rezeki dan bantuan dari berbagai pihak. Meski begitu, ia masih ingin tetap berjualan nantinya.
ADVERTISEMENT
"Saya bersyukur berterimakasih kepada banyak pihak. Saya inginnya tetap jualan, kuliner entah itu mangkal atau gimana, yang penting saya kembali ke jualan lagi," imbuh dia.
Sunhaji juga bercerita saat kejadian dirinya bersama Gus Miftah di lapangan Mungkid beberapa hari lalu. Saat itu, dirinya baru menjual 5 gelas es teh. Oleh karena itu, ia tetap semangat menjajakan dagangannya.
"Baru 5 gelas yang laku. Saya bikin sendiri di situ. Setelah kejadian saya tetap jualan, istilahnya buat sangu pulang. Waktu kejadian itu cuma laku 7 dari saya masuk sampai keluar, itu kali 5 cuma Rp 35 ribu, itu buat beli bensin Rp 15 ribu, Rp 20 ribu tak bawa pulang ke rumah buat nyanguni anak saya yang satu kelas 2 SMP, yang satu kelas 1 SD. Saya baru pulang itu sekitar jam 01.15 WIB pas itu," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Terkait tawaran umrah yang datang kepadanya, Sunhaji justru mengaku belum ada keputusan apakah akan berangkat atau tidak.
"Belum ada jawaban dari saya, saya tanya dulu ke kakak saya dan perangkat desa," ungkap Sunhaji.
Sunhaji sendiri sudah berjualan es teh selama 1 tahun ketika ada acara selawatan atau pengajian. Ia dulunya merupakan buruh angkut kayu namun setelah tangannya patah pekerjaan itu tidak ia lanjutkan.
"Sadean Le Minerale sama es teh di selawatan, terus macul di sawah (petani), dulu blandong tapi sekarang tangannya sudah nggak kuat lagi," kata Sunhaji.
Reporter: Intan Khansa