Perankan Karakter Pembantu, Yati Surachman Kerap Direndahkan

14 Juni 2020 12:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis senior Yati Surachman saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, Jumat, (12/6). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Artis senior Yati Surachman saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, Jumat, (12/6). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Masyarakat sering melihat sosok Yati Surachman sebagai seorang pembantu di sejumlah sinetron yang diperankannya. Selain pembantu, terkadang ia memerankan karakter ibu-ibu tua yang butuh perhatian.
ADVERTISEMENT
Tapi tahukah kalian, awal mula Yati Surachman menerima tawaran untuk memerankan karakter tersebut?
Perempuan kelahiran Yogyakarta tersebut mengungkapkan pada awalnya ia sering memerankan karakter antagonis. Kemudian sekitar tahun 1995, ia diminta untuk memerankan karakter pembantu.
"Saat saya mulai menjadi peran peran kayak pembantu, itu Indosiar tahun '95, itu pun Indosiar tanya, 'Mau enggak?' Terus saya tanya 'Pembantunya kayak apa? Kalau cuma pembantu sediakan makan dan minum, ya maaf, bisa siapa saja.' Tapi ternyata, pembantu itu adalah kunci dari cerita rumah tangga itu," kata Yati di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Artis senior Yati Surachman saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, Jumat, (12/6). Foto: Ronny
Menurut Yati Surachman, peran sebagai pembantu cukup disukai banyak orang. Tak sedikit masyarakat yang sering mencap Yati memang layak untuk memerankan karakter tersebut, karena akting menangis.
ADVERTISEMENT
"Nah, dari sana saya terima. Cuma banyak orang yang menganggap 'Oh, yang jadi suka pemeran pembantu,' mereka nontonnya tidak selesai," kata Yati.
"Kalau cuma sekadar pembantu, cuma Indonesia, kadang-kadang stereotipe bisa nangis, cepat nangis, jadi dikasihnya peran yang protagonis, padahal antagonis bisa juga. Dan itu pemain harus bisa," imbuhnya.
Yati Surachman Foto: Munady
Berperan sebagai pembantu, Yati merasa sering direndahkan banyak orang. Meski begitu, wanita 62 tahun ini tidak akan mempermasalahkannya.
"Tapi buat saya, saya selalu pakai ilmu padi, artinya kalau memang orang mau merendahkan saya, dan agama apa pun, kan, ada karma, jadi biar Tuhan yang kasih karma, dia merendahkan saya, dia akan direndahkan orang lain, kan gitu. Itu, sih, yang terjadi," tutup Yati Surachman.
ADVERTISEMENT