news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pernah Jadi Anggota, Mongol Stres Bongkar Ritual dalam Sekte Pemuja Setan

4 Juli 2021 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mongol Stres. Foto: Instagram/@mongolstres
zoom-in-whitePerbesar
Mongol Stres. Foto: Instagram/@mongolstres
ADVERTISEMENT
Stand up comedian Mongol Stres mengaku pernah menjadi anggota dalam sekte pemuja setan. Ia membeberkan rahasia tersebut saat jadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier yang tayang di YouTube.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 42 tahun tersebut bergabung dengan sekte pemuja setan saat berusia belasan tahun. Ia mengikuti aliran tersebut karena di masa itu, ia belum mendapatkan pendidikan yang layak.
"Iya (penyembah setan). Kalau bicara penyembahan setan, kalau Mongol itu karena faktor tidak terdidik," ungkap Mongol Stres.
Mongol bercerita sebelum ia masuk ke dalam sekte tersebut, ibunya sudah lebih dulu menjadi anggota aliran sesat yang bernama Children of God (COG). Ibunya bahkan menjadi salah satu pemimpin di sekte tersebut.
Komedian Mongol Stres. Foto: Instagram/mongolstres
"Kemungkinan besar saat dia ikut itu, lagi hamilin Mongol. Mungkin dia ngomong atau bernazar bagaimana, 'Nih anak saya nanti join.' Saat 1982-1989, pimpinan COG Indonesia dideportasi ke Amerika, muncul satu sekte sesat baru, Mongol ketemu bule di Manado, diajak join. Umur 14-15 tahun," jelas Mongol.
ADVERTISEMENT
Mongol saat itu langsung setuju untuk mengikuti sekte tersebut tanpa memiliki rasa bersalah apa pun. Ia pun mulai menjalani ritual-ritual kecil, hingga beberapa bulan kemudian menjalani pembaptisan.
"Pembaptisan buat jadi leader. Ritual satanic. Yang dipuja itu satan, sebagai lord of all. Not Lucifer. Kalau di hukum penyesatan kami, Lucifer itu lord of lust, satan lord of all," tuturnya.
Mongol kemudian menjelaskan bagaimana ia "beribadah" kala itu. Menurutnya, anggota sekte tersebut tidak menyembah setan seperti orang di agama lain yang menyembah Tuhan.
"Kalau di gereja atau agama lain yang disembah adalah Tuhan, di satanic beda. Kami tidak pernah menyembah setan. Satanic melakukan penghujatan kepada Tuhan," kata dia.

Mongol Stres Ungkap Berbagai Ritual yang Ada di Sekte Pemuja Setan

Setelah menjadi anggota, Mongol mulai rutin melakukan ritual umum. Ritual itu biasanya dilakukan tiga kali dalam seminggu.
ADVERTISEMENT
"Ritual umum sama, di saat ada pemujaan, yang dilakukan adalah penghujatan. Baru pembacaan satanic bible. Dulu sempat dijual di mal Jakarta bukunya," ucapnya.
Setelah itu, Deddy sebagai host sempat bertanya apakah di sekte itu terdapat ritual seks. Mongol pun membenarkannya.
"Itu ritual terakhir, namanya Santap Kasih Bersama. Party sex di situ. Kita sebagai leader disuruh milih, mau cewek apa cowok. Setiap ritual seminggu tiga kali. Sesama anggota, ada yang membership, ada simpatisan. Simpatisan itu misal Mongol ajak Mas Deddy, Mas Deddy ajak tiga orang lagi, satu kepala Rp 500 ribu, dibayar Mas Deddy-nya. Kalau tiga orang, sekali ritual dapat Rp 1,5 juta, seminggu tiga kali ritual, sebulan berapa kali? Salah satu hal yang ditawarkan satanic adalah tentang uang, harus mewah," kata Mongol.
ADVERTISEMENT
Orang-orang beragama biasanya memohon kepada Tuhan ketika mereka berdoa. Namun, para pengikut sekte pemuja setan tidak memohon pada setan. Mereka juga biasanya lebih mengedepankan logika.
"Kita digaji, ngapain minta. Mau minta apa? Kekayaan? Kalau di satanic enggak pernah meminta apa-apa. Contoh ada teman kita bermasalah, memang kita doa supaya Tuhan bantu? Enggak. Kita yang harus bantu (patungan)," ungkap Mongol.
Mongol bercerita ada pihak yang memang membiayai sekte tersebut. Biasanya, uang itu didapat dari berbagai macam kartel.
"Orang sudah tahu, penghasilan 28,17 persen film porno, buat satanic. Drugs buat satanic 30 persen. Ada pembiayaan dari situ-situ kartel nyumbang. Perusahaan juga nyumbang, apalagi yang berhubungan dengan barcode," terangnya.