Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pihak Steffanus Bantah Lakukan Penipuan Rp 9,8 M ke Jessica Iskandar
16 Juli 2022 9:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Jessica Iskandar dan suaminya, Vincent Verhaag, beberapa waktu lalu mengadakan konferensi pers terkait kejadian kurang menyenangkan yang sedang mereka alami. Dalam kesempatan itu, Jessica mengaku menjadi korban penipuan rekan bisnisnya, Steffanus, dan mengalami kerugian hingga Rp 9,8 miliar.
ADVERTISEMENT
Pihak Steffanus yang diwakili kuasa hukumnya akhirnya angkat bicara dan menanggapi tudingan itu. Ia merasa tak terima dengan pernyataan yang diutarakan Jessica dalam konferensi pers.
"Kita kaget dengan adanya press conference itu. Karena, awalan itu kan, klien kami dengan pihak Jedar dan Vincent itu berteman dan dia ada MoU kerja sama, kesepakatan terkait daripada rental mobil tersebut. Kalau dalam usahanya, itu kan kadang ada siklus naik turun. Artinya, kadang untung, kadang rugi," jelas Togar Situmorang, kuasa hukum Steffanus, saat dihubungi media, Jumat (15/7).
"Itu diawali tahun 2020 sampai terkahir 2022. (Rentang waktu itu) Ada satu keturunan, namanya COVID-19 segala macam, lalu ada enggak kecocokan, ada penyesuaian, akhirnya ada semacam seperti itu kejadian. Kalau pun ada mobil ini dan itu, artinya mobil itu disewakan atau tadinya milik orang lain dan seterusnya, itu wajib dibuktikan seperti itu," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Togar juga mengatakan bahwa angka kerugian yang mencapai Rp 9,8 miliar merupakan jumlah akumulatif. Ia menjelaskan bahwa ada mobil-mobil yang dibeli oleh Jessica dan Steffanus secara bersama.
"Nilai Rp 9,8 miliar itu akumulatif, bukan langsung dikasih Rp 9,8 miliar, tidak. Itu akumulatif. Artinya, oke dulu dia mau beli S 600, itu kan belinya berdua, beli bareng-bareng untuk mobil second, termasuk mobil Hummer yang dititipkan itu. Itu kan memang persetujuan Jedar juga, memang dia mau ada sewa gadai segala macam. Nah, kelebihannya wanprestasi, artinya gagal janji dari klien kami," terangnya.
Sebelumnya, Jessica sempat mengatakan bahwa Steffanus pernah mengirimkan bukti transaksi palsu padanya. Di awal kerja sama, ia memang mendapatkan keuntungan dari bisnis, namun lama-kelamaan, dirinya tak menerima apa pun.
ADVERTISEMENT
"Silakan nanti buktikan. Ada enggak print out dari bank yang katanya...... Kan yang statement Jedar sama Vincent, mereka bilang ini transaksi palsu. Ayo duduk, buktikan, bawa dari bank, ada enggak tanda tangan dari bank, benar enggak masuk atau enggak, itu maksud saya," tuturnya.
Togar menegaskan, Steffanus sebenarnya ingin menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun, ia tak terima karena Jessica sudah menyebutkan identitas Steffanus dan menganggapnya sebagai penipu dalam konferensi pers.
"Sampai saat ini, klien kita juga tidak ada niat ingin macam-macam dengan Jedar dan Vincent. Kita mau selesaikan secara baik-baik. Tetapi, kalau sudah lapor sana dan sini, lalu diposting di media segala macam, lalu penyebutan nama klien kami secara lengkap, ini jelas merugikan klien kami juga," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Kronologi Dugaan Penipuan yang Dialami oleh Jessica Iskandar
Jessica Iskandar awalnya menerima tawaran endorsement dari Triip.id. Kala itu, Jedar diminta untuk mempromosikan mobil Alphard di akun Instagram miliknya dan akan dipinjamkan mobil tersebut selama satu minggu. Jedar menyebutkan ia berhubungan dengan seorang perempuan yang bernama Claudia.
Singkat cerita, Jedar kemudian diajak untuk bertemu dengan bosnya Claudia yang merupakan komisaris Triip.id yang bernama Christoper Steffanus Budianto atau yang lebih dikenal dengan Steven. Kata Claudia, Seteven ingin makan malam dengan Jedar bersama kekasihnya Steven, Tifanny.
"Setelah pertemuan itu kita saling bertemu dan membicarakan kerja sama bisnis. Kerja sama bisnis yang dimaksud oleh Steven adalah saya menitipkan mobil pribadi saya, Alphard dengan plat nomor B 73 DAR untuk disewakan oleh Steven melalui Perusahaannya, Triip.id, selama 1 (satu) tahun," beber Jedar.
"Karena mobil tersebut berada di Jakarta, maka Steven menawarkan akan mengambil mobil tersebut di Jakarta dengan pembagian keuntungan Rp. 66 Juta Per 3 (tiga) Bulan. Steven bilang kalau BPKB serta STNK harus disimpan oleh Steve karena mobil tersebut akan disewakan ke salah satu Aparat Negara," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Jedar yang percaya dengan Steven lalu menyerahkan STNK dan BPKB mobilnya. Tak hanya Alphard, Jessica juga rupanya menyerahkan mobil Mini Cooper miliknya untuk disewakan oleh Steven dengan pembagian hasil Rp 35 juta per bulan.
Selain kerja sama ini, ibu dua anak ini juga tergiur tawaran Steven untuk membeli mobil dari Steven, yaitu 4 unit Alphard, 2 unit Porshe, dan 1 unit Hummer. Kepada Jedar, Steven mengaku mobil-mobil tersebut merupakan gadaian dari beberapa orang.
"Dengan perjanjian, lewat dari 2 bulan (tidak dibayar) maka kendaraan yang digadaikan akan menjadi hak milik saya. Steven kembali menawarkan mobil-mobil tersebut untuk disewakan melalui Triip.id dengan pembagian keuntungan yang berbeda dari setiap mobil," bebernya.
"Steven Juga menawarkan untuk patungan membeli mobil 1 (satu) Unit Mercedes Benz S Class dikarenakan sudah ada penyewa dari salah satu Kedutaan Besar Arab untuk kendaraan Operasional Duta Besar, serta 1 (unit) Land Cruiser yang sudah ada penyewa dari Corporate selama satu tahun," tambah Jedar.
ADVERTISEMENT
Selain Mobil-Mobil Mewah tersebut, ada pula uang sebesar USD 30.000 yang di iming-imingi oleh Steven akan dibeli sebesar Rp. 15.000/USD.
Jedar kemudian menyadari bahwa dirinya mengalami penipuan usai menyadari transferan uang yang dikirimkan Steven tak pernah masuk rekening miliknya. Steven diduga mengirimkan bukti transfer palsu kepadanya.
=====
Ikuti program Master Class Batch 2, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar sekarang di LINK INI