Rachel Vennya soal Pisah dengan Niko Al Hakim: Keputusan Berat

24 April 2023 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rachel Vennya dan Xabiru. Foto: Instagram/@rachelvennya
zoom-in-whitePerbesar
Rachel Vennya dan Xabiru. Foto: Instagram/@rachelvennya
ADVERTISEMENT
Rachel Vennya mengungkapkan bahwa keputusannya untuk berpisah dengan mantan suaminya, Niko Al Hakim alias Okin adalah keputusan yang berat. Keduanya sendiri resmi bercerai sejak dua tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Meski berat, diakui ibu dua anak itu berpisah dengan Okin baginya seolah melepasnya dari beban yang selama ini ia rasakan.
"Di titik itu aku mulai merasa aku important juga, perasaan aku tuh juga harus aku duluin walaupun mungkin bagi sebagian orang keputusan ini berat, tapi itu yang release aku, gitu," ujar Rachel seperti dikutip dari kanal YouTube Puella ID, Senin (24/4).
Keputusan untuk berpisah berulang kali Rachel selalu pikirkan. Terlebih baginya perasaan keluarga dan anak adalah salah satu pertimbangan utama baginya.
Namun lambat laun, Rachel menyebut perlahan mulai legowo dan mengutamakan perasaannya sendiri.
"Aku tuh selalu, memang selalu mikirin perasaan ibu aku, aku selalu mikirin perasaan orang-orang sekitar aku, teman, anak, dan segala macam," ucap Rachel.
Rachel Vennya, Niko Al Hakim alias Okin, dan kedua anak mereka tampil kompak di momen Lebaran. Foto: Instagram/@rachelvennya
Tak hanya dari keluarga, respons beragam menurut Rachel juga disampaikan keluarga atas keputusannya itu. Bahkan tak jarang ia mendapati komentar pedas netizen yang sempat membuatnya down.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa hari di mana aku lagi bad days terus enggak sengaja lihat. Apalagi kadang bisa masif banget ya, bisa hal kayak mungkin lebih ke tentang anak ya. Kadang aku juga jadi ngeraguin diri aku sebagai ibu terutama," ungkap Rachel.
"Apakah aku kurang baik jadi ibu? tapi ya balik lagi jadi ibu itu kan tanggung jawab yang sudah aku ambil sejak pertama aku sudah punya anak gitu," lanjut dia.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Rachel mulai menerima kritikan dan komentar pedas orang-orang itu sebagai loncatan baginya untuk bisa maju. Termasuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
"Aku sekarang cuma diem diri dan gak mencoba menjadi pribadi yang lebih baik lagi, gak coba menambah value ke diri aku sendiri ya aku bisa stuck aja di situ ya ibaratnya aku bisa ngasih makan kemauan orang-orang itu yang sudah ngerendahin aku. Jadi yaudah aku maju aja gitu," kata Rachel.
ADVERTISEMENT