Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ratu Sofya Menangis hingga Kena Mental selama Syuting Film Kromoleo
18 Agustus 2024 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Film yang disutradarai Anggy Umbara ini mengangkat legenda urban dari Jawa Tengah, hantu kromoleo.
Meski sudah tiga kali bermain dalam film Anggy Umbara, Ratu mengaku sempat kesulitan, menangis, hingga kena mental untuk memerankan Zia.
"Lumayan lama memasuki karakter itu ke dalam diri aku, seminggu, sampai nangis juga, dimarahi, sempat kena mental juga awalnya," kata Ratu Sofya dalam press screening film Kromoleo di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan.
Ratu membocorkan ada unsur wanita tomboy dalam karakter Zia. Hal tersebut jauh berbeda dengan karakter yang dia perankan di film-film sebelumnya.
"Untuk kali ini jelas beda banget. Ceritanya juga beda banget, karakternya jauh beda dengan film-film aku sebelumnya karena kalau di sini aku tomboy banget," ucap Ratu.
Meski begitu, Ratu mendapatkan pengalaman berharga dari kerja samanya dengan Anggy selama syuting Kromoleo.
ADVERTISEMENT
“Di proyek ini, aku belajar banyak tentang karakterisasi sama Mas Anggy. Karena peran yang aku mainkan cukup berbeda dibanding film sebelumnya, aku belajar banget gimana untuk bisa masuk ke karakter ini secara baik,” ujar Ratu.
Film Kromoleo Angkat Lokalitas
Film Kromoleo menceritakan awal mula kromoleo muncul di Desa Majenang, Jawa Tengah pada tahun 1994. Film ini juga bakal mengangkat ilmu rawa rontek, sebuah ajian yang memungkinkan seseorang kebal senjata dan sulit mati.
Bagi Anggy Umbara, cerita lokalitas dan visualisasi yang memukau adalah perpaduan unik guna menyajikan cerita Kromoleo.
“Lokalitas selalu menarik untuk diangkat menjadi film. Selain membuka wawasan penonton, unsur kelokalan pasti mempunyai kedekatan tersendiri dengan masyarakat Indonesia secara khusus," katanya.
ADVERTISEMENT
Kromoleo berkisah tentang Zia (Ratu Sofya), yang dari kecil tinggal di kota dan jauh dari keluarganya. Zia memutuskan mengunjungi pemakaman ibunya di desa meski sudah dilarang oleh kakeknya, Danang (Tio Pakusadewo).
Kedatangan Zia membuat kepala desa meminta warga untuk sembunyi di rumah dan melarang warga keluar di małam hari. Di Malam itu kromoleo, sebutan untuk rombongan hantu pembawa keranda mayat, muncul meneror desa.
Zia menuntut kakeknya memberi jawaban atas alasan mengapa selama ini dia dilarang kembali ke desa setelah ayahnya menghilang. Kisah selengkapnya bisa disaksikan pada 22 Agustus 2024.