Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Video deleted scene yang memperlihatkan Ray Sahetapy terlibat dalam film Captain America: Civil War beredar di dunia maya. Video tersebut cukup membuat heboh publik.
ADVERTISEMENT
Video berdurasi 1 menit 38 detik itu memperlihatkan kualitas akting Ray Sahetapy di hadapan para penikmat film Hollywood, terkhusus penggemar Marvel.
Meski adegan tersebut tidak ditampilkan dalam film yang tayang, Ray Sahetapy mengaku tidak mempermasalahkannya. Menurutnya, adegan-adegan yang dijahit untuk dijadikan sebagai cerita utuh dalam film sudah melalui pertimbangan yang matang.
"Enggak (menyesal), karena cara kerja mereka seperti itu kok. Aku juga percaya sama kerja mereka, kalau mereka nge-cut kan karena ada alasannya. Tapi mereka putar lagi, supaya pemainnya tahu dan senang karena diputar lagi, tapi karena mereka punya strategi," ucap Ray Sahetapy saat ditemui baru-baru ini.
Pria 63 tahun ini mengungkapkan alasan pihak Marvel tidak memasukkan adegan tersebut ke film. Menurutnya, scene yang dilakoni oleh Ray Sahetapy belum sesuai dengan cerita yang ingin digarap, sehingga terpaksa dipotong.
ADVERTISEMENT
"Ada karena merasa putus, karena menurut sutradara tokohku itu berkembangnya orang pengin tahu, kemana tokoh ini tapi orangnya sudah tidak ada dalam film. Dan itu akan mengganggu film, makanya dihilangin," terang Ray Sahetapy.
Pemain film 'The Raid' itu juga menjelaskan bahwa film-film Hollywood khas Amerika sangat detail dalam menggarap suatu karya. Hal itu dikarenakan supaya masyarakat dapat menerima pesan yang ingin disampaikan dalam film.
"Kalau Amerika itu yang penting apa yang disampaikan kepada masyarakat, harus jelas, itu masalah profesionalitas dan kreativitas," jelasnya.
Ray juga mengatakan bahwa perfilman Amerika tidak mengenal silsilah keluarga. Sehingga yang dibutuhkan oleh sineas Hollywood murni tentang kualitas akting seorang aktor.
"Karena di luar itu tidak bisa pakai sistem keluarga, kalau dinilai kurang penting akan tidak diambil (tayangan)nya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Dalam film ruang kekuasaan itu harus dibuang, film itu masalah kreativitas, lo nggak bisa pakai sistem keluarga di sini, kecuali dalam organisasi," pungkas Ray Sahetapy .