Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Review Film Cruella: Glamour dan Berbahaya, tapi Terlalu Bertele-tele
27 Mei 2021 10:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Disney baru aja merilis film Cruella de Vil, karakter ikonik dari 101 Dalmation. Kesuksesan Maleficent membuat Disney semakin gemar membuat film yang mengangkat tokoh-tokoh villain di berbagai franchise animasi legendaris.
ADVERTISEMENT
Disutradarai oleh Craig Gillespie, film ini menjadi prekuel dari 101 Dalmations yang berfokus menceritakan kisah hidup si jahat Cruella De Vil. Berlatarkan era '70-an, film Cruella menceritakan bagaimana transformasi sosok baik Estella menjadi Cruella yang gila.
Tokoh Cruella diperankan oleh Emma Stone . Ada pula beberapa artis lain yang turut berperan, mulai dari Emma Thompson, Joel Fry, Paul Walter Hauser, Emily Beecham, Kirby Howell-Baptiste, hingga Mark Strong.
Film secara detail menceritakan bagaimana perjalanan hidup seorang Estella (Emma Stone) sejak lahir hingga dewasa. Semua dimulai dari bagaimana ia dibesarkan menjadi orang yang baik hati oleh ibunya, Catherine (Emily Beecham).
Hingga suatu ketika, ada insiden yang terjadi pada Catherine dan mengubah hidup Estella. Untungnya, ia bertemu dengan dua sahabat, Jasper (Joel Fry) dan Horace (Paul Walter Hauser).
ADVERTISEMENT
Ketiganya tumbuh menjadi kriminal ulung hingga suatu hari, namun Estella memang terus mengasah kemampuannya dalam mendesain busana. Karenanya, Jasper menawarkan Estella jalan hidup yang lebih baik.
Tawaran dari Jasper itu berujung pada pertemuan Estella dengan idolanya sejak kecil, Baroness von Hellman (Emma Thompson), perancang busana paling kaya dan glamour di Inggris.
Namun, ada satu fakta yang membuat Estella justru jadi membenci Baroness. Dari sini, perubahan Estella yang baik menjadi Cruella yang psikopat pun dimulai.
Secara garis besar, film menawarkan sajian glamour yang bisa membuat banyak pecinta fashion berbahagia. Sebab, secara detail film menggambarkan berbagai hal yang berhubungan dengan perancangan busana.
Nuansa film terasa megah dengan deretan busana glamour yang ditampilkan. Terlebih lagi, ada berbagai ide jenius dari Estella/Cruella yang membuat berbagai busana dalam film terasa sangat eksentrik dan unik.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, sisi gelap Cruella menghadirkan nuansa '70-an yang memang sedang keranjingan sub-culture punk dan rock n roll. Ada berbagai lagu keren dari band rock papan atas, mulai dari The Stooges sampai Blondie, yang dihadirkan dalam film.
Film juga menjelaskan motif di balik kegilaan Cruella yang kita tahu di 101 Dalmations. Ternyata, meski jahat, sebenarnya ada hal buruk yang memang terjadi pada Cruella di masa lalu.
Namun, kekurangan terbesar dari film Cruella adalah alur ceritanya yang terasa bertele-tele dan terlalu panjang. Karena alurnya yang panjang, konflik yang ditampilkan kurang terasa nendang.
Hal itu membuat film terasa membosankan di beberapa bagian. Bahkan, bisa dikatakan film akan terasa lebih menarik jika dibagi menjadi dua.
ADVERTISEMENT
Namun, setidaknya film bisa menjadi alternatif tontonan yang seru di masa pandemi, meski kurang cocok untuk anak-anak, karena ada berbagai adegan yang terlalu ekstrem. Jadi, jangan lupa untuk menyaksikan Cruella yang sudah tayang di bioskop mulai 26 Mei lalu.