/rif Akan Banyak Bongkar Rahasia di Tur Anniversary ke-25

Band /rif. Foto: instagram @rifband.official

Band /rif telah 25 tahun berkarya di industri musik Tanah Air. Dalam rangka memperingati anniversary yang ke-25, mereka telah menyiapkan beberapa hal yang spesial.

“Sebetulnya, 25 tahun itu tahun ini. Tapi, persiapan cari waktu dan konsepnya ternyata mundur,” ucap Ovy, gitaris /rif, saat ditemui di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Ovy /rif ditemui di konferensi pers acara ‘Sixerhood Celebration 2019, Selasa (3/12). Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan

Ovy mengatakan, salah satu hal spesial yang telah disiapkan band beraliran musik rock itu adalah single terbaru yang berjudul ‘O… Gitu… Ya…’. /rif akan merilis single tersebut pada 5 Desember mendatang.

“Kami keluarin single baru, setelah itu kita mulai ada tur di Jawa Barat, ke Cirebon, dan lain-lain. Nanti berakhir di Bandung. Di situ sekalian memperingati anniversary-nya /rif,” kata Ovy.

/Rif di acara lelang gitar Megadeth Foto: Munady/kumparan

Namun, Ovy belum bisa menyebutkan kapan tur tersebut akan dilaksanakan. Sebab, masih dalam tahap persiapan.

“Tanggalnya belum tahu, karena baru mulai titik pertamanya saja. Jadi, kita sekitar lima titik dulu, baru jadi. Sekarang, masih diolah dengan sponsor,” ujar Ovy.

Grup band /rif tampil menghibur penonton pada Konser Musik Untuk Republik di Bumi Perkemahan Cibubur, Depok, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

/rif menyiapkan persembahan spesial dalam konser anniversary. Mereka akan berbagi kisah yang belum pernah diceritakan sebelumnya ke publik.

“Konsep turnya itu lebih ke untold story. Kita lebih banyak bercerita, ngobrol, tapi diselingin sama yang lain,” tutur mantan suami Titi DJ ini.

“Kayak talkshow, tapi yang menceritakan hal-hal yang tidak umum atau yang di belakanglah, yang enggak pernah diceritakan, yang orang enggak tahu sebelumnya,” sambungnya.

Lantas, apa susah dan senang yang dirasakan oleh pemilik nama Noviar Rachmansyah ini selama 25 tahun bersama /rif?

“Lebih banyak senangnya, sih. Sebetulnya, kalau susahnya, sih, mungkin dari maju-mundurnya industri karena peralihan ke era digital dan lain-lain,” pungkas Ovy.