Ruben Onsu: ‘Dia’ Bisa Pergi dari Rumah Saya Setelah Bawa Nyawa

16 Oktober 2018 11:20 WIB
Ruben Onsu ketika ditemui awak media di Jakarta, Senin (6/8). (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Ruben Onsu ketika ditemui awak media di Jakarta, Senin (6/8). (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Kerut wajah Ruben Onsu muncul saat membicarakan teror mistis yang ia alami beberapa bulan terakhir. Presenter dan pebisnis berusia 35 tahun itu mencoba mengingat-ingat, kesalahan apa yang pernah dilakukan pada orang lain hingga harus mengalami perlakuan seperti itu.
ADVERTISEMENT
Di mata sebagian besar pelaku industri hiburan, Ruben dikenal pribadi yang rendah hati dan suka menolong. Maka, ketika orang di sekeliling Ruben mendengar bahwa suami Sarwendah itu mendapat serangan gaib, hampir semuanya menunjukkan ekspresi terkejut.
“Kok ada yang tega, ya?” pikir Ivan Gunawan. “Ruben salah apa…”
Keresahan mulai dirasakan saat Ruben melihat kemunculan ular kobra di kediamannya. Bukan cuma satu, tapi tiga ular kobra yang datang bergantian.
Insting melindungi Ruben Onsu sebagai ayah dan kepala keluarga langsung bereaksi ketika putrinya, Thalia (3), berkata dengan polos bahwa dia juga melihat salah satu ular kobra masuk ke kamar Ruben.
“Jadi untungnya pas Thalia bilang, 'Bun, bun ular bun', Wendah langsung tarik. Coba kalau anak saya main mau megang aja? Itu (kemunculan) kedua, yang pertama ularnya naik ke tangga mau ke kamar saya. Padahal kalau ular bisa saja dari tangga lurus, ini malah belok ke kamar saya,” kata Ruben.
ADVERTISEMENT
Dari intonasi suaranya saat bercerita, terdengar jelas keresahan Ruben.
Keluarga Ruben Onsu (Foto: IG @ruben_onsu)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Ruben Onsu (Foto: IG @ruben_onsu)
Ia juga diberitahu seorang paranormal bahwa makhluk gaib yang mengganggunya sudah mulai membangun kerajaan di rumah Ruben. Makhluk itu, lanjut sang paranormal, dikirim oleh dua orang berbeda. Salah satunya dari dunia hiburan. Motif orang-orang itu iri hati. Selain laris sebagai presenter, Ruben juga memiliki beragam bisnis dengan total pegawai sekitar 3.400 karyawan. Salah satu bisnis Ruben yang sedang moncer adalah Geprek Bensu yang kini punya 82 cabang di seluruh Indonesia.
“Tapi, saya tidak mau mencurigai individu, gitu. Buat apa juga melapor, memang ada undang-undangnya? Enggak (ingin ketemu si pelaku), biar saja, ikhlas saja," ucap pemandu acara ‘Brownis’ itu pasrah.
Teror itu hanya permulaan. Selanjutnya rentetan serangan gaib hampir setiap hari terjadi di kediaman Ruben selepas tengah malam. Suatu malam paha Ruben mengeluarkan banyak darah, padahal ia tidak terluka. Di malam lain, pintu kamarnya menutup sendiri seperti dibanting dengan kencang.
ADVERTISEMENT
Yang terbaru, Ruben dan seisi rumah melihat sesosok Gorilla yang menarik-narik asisten rumah tangganya ketika sedang berdoa. Tempat bisnisnya juga tak terhindar dari serangan. Pernah suatu hari ada yang menebar kotoran kucing dan tanah merah di restoran milik Ruben.
“Ini benar kejadian nyata di hidup saya. Saya ngelihat secara langsung,” katanya.
"Asisten saya semuanya kan muslim ya, sampai semuanya itu, sudah baca Ayat Kursi, semua sudah pada wudhu juga… Sampai ada yang ditarik-tarik, untungnya mereka kuat juga. Salatnya juga pada kuat. Saya saja sampai bingung mesti berbuat apa untuk hal ini," kata Ruben.
Ruben Onsu (Foto: Adinda Githa Murti Sari Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ruben Onsu (Foto: Adinda Githa Murti Sari Dewi/kumparan)
Tetapi bukan berarti Ruben diam saja. Dia tetap berusaha mencari bantuan ke Pendeta, juga orang-orang yang paham dengan hal seperti itu. Selanjutnya, Ruben banyak bermunajat dan berserah diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa.
ADVERTISEMENT
Ruben merasakan teror mistis yang lebih intens saat ia berada di rumah. Namun ketika ia bekerja di keluar kota, suasana rumahnya tak seperti adegan pamungkas di film-film horor.
Terkadang, Ruben mengalah tidur di mobil, di luar rumah, agar anak dan istrinya tak mendapat gangguan. Baru setelah subuh ia masuk rumah. Tapi ia tak mau melakukan itu terus-terusan. Tak juga mengikuti saran sahabatnya untuk tinggal di hotel saja.
Salah satu yang menguatkan Ruben adalah dukungan dari orang terdekat dan penggemarnya. Ruben mengaku menerima 8.000 pesan masuk di media sosialnya yang menyampaikan simpati dan menawarkan bantuan. Orang-orang yang bekerja di rumahnya juga ikut memberi semangat.
“Mereka yang menguatkan untuk kita jangan pergi (dari rumah). Harus tetap di sini,” kata Ruben tampak berkaca-kaca.
ADVERTISEMENT
“Doain saja panjang umur,” lanjut Ruben dengan tenang.
“Dia (makhluk yang menyerang) pengen banget saya ini dan keluarga saya ini pisah. Pokoknya intinya dia bisa pergi dari rumah saya setelah dia bawa nyawa.”