news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sejarah Musik Metal di Saparua Akan Hadir dalam Film Gelora Magnumentary

31 Maret 2021 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BTS Gelora Magnumentary: Saparua
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
BTS Gelora Magnumentary: Saparua Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Saparua menjadi sebuah daerah yang sangat akrab bagi para pecinta musik underground di Indonesia, khususnya Bandung dan sekitarnya. Demi menelisik sejarahnya, DistorsiKERAS pun siap merilis film Gelora Magnumentary.
ADVERTISEMENT
Film dokumenter itu digarap oleh sutradara Alvin Yunata, gitaris Teenage Death Star. Menurut Alvin, Saparua selama ini telah menjadi saksi sejarah pergerakan musik underground atau indie di Indonesia sejak era '70-an hingga '90-an.
"Film ini adalah sebuah jurnal dari sebuah gedung, yang kemudian sejak berdirinya dengan sengaja dialihfungsikan sebagai sarana panggung seni dan hiburan dari generasi ke generasi," ungkap Alvian dalam konferensi pers virtual.
Konferensi pers Gelora Magnumentary: Saparua. Foto: Dok. Istimewa
"Namun, ada fenomena menarik di dekade terakhir sebelum gedung ini dinon-aktifkan, yaitu lahirnya sebuah generasi yang menjunjung tinggi kolektivitas di mana mereka bisa mengubah gedung ini bukan lagi menjadi sekedar gedung pertunjukan seni, namun lebih dari itu," sambungnya.
Dalam film dokumenter itu, Alvin dan kawan-kawan akan menguak berbagai informasi mengenai Saparua dan gerakannya yang signifikan bagi industri musik di Indonesia. Ia pun mengungkap, siapa saja narasumber yang akan terlibat.
ADVERTISEMENT
"Ada Sam Bimbo, karena di era '70-an, Om Sam ini yang pertama buat acara di Saparua ini. Lalu, Arian13 dari Seringani, Dadan Ketu dari Riotic Records, Eben, gitaris Burgerkill, Suar Pure Saturday), dan anak mudanya diwakili oleh Ida Rusmadi," tuturnya.
BTS Gelora Magnumentary: Saparua Foto: Dok. Istimewa
Selain Alvin, Edy Kemod, drummer Seringai sekaligus pendiri PH Cerah Hati, juga tergabung dalam proyek ini sebagai Creative Director. Kemod mengaku, saat ini film sudah hampir rampung, namun memang masih ada beberapa hal yang harus dilengkapi.
"Ya, di masa itu, anak band-nya tidak banyak yang mendokumentasikan Saparua. Ya, boro-boro dokumentasi, mau manggung aja cuma bawa stick drum satu, satunya lagi pinjam. Makanya, kami minta tolong, jika ada yang punya foto acara di Saparua, silakan kirimkan ke kami," kata Kemod.
ADVERTISEMENT
Rencananya, film dokumenter musik Gelora Magnumentary: Saparua akan dirilis pada Juni mendatang. Namun, memang Alvin belum bisa memastikan tanggal dan di mana pastinya film akan dirilis.