Semasa Hidup, Yana Zein Ternyata Masih Berkomunikasi dengan Ayahnya

6 Juni 2017 11:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Yana Zein dan ayahnya, Nurzaman (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yana Zein dan ayahnya, Nurzaman (Foto: kumparan)
Selama hidupnya, mendiang pesinetron Yana Zein hanya tinggal bersama ibunya, Swetlana Zein, dan kedua anaknya, yaitu Aurelia Callista dan Alika Pandora Salvine. Selama menderita sakit kanker, tidak ada yang mengetahui keberadaan ayahnya.
ADVERTISEMENT
Ketidaktahuan ini hilang seketika ketika Yana hendak dimakamkan hari Jumat (2/6) lalu. Sang ayah, yang diketahui bernama Nurzaman Zein, muncul di rumah duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Swetlana sempat berdebat dengan mantan suaminya itu karena telah meminta proses pemakaman Yana diubah menjadi cara Islam. Ibunda Yana tidak menerima permintaan itu karena Nurzaman telah meninggalkan keluarganya sejak Yana masih duduk di bangku sekolah.
Walaupun telah ditinggal puluhan tahun, tak membuat hubungan ayah dan putrinya ini terputus.
"Kadang kalau dia bicara sama saya itu saya suka capek dengarnya. Bisa berjam-jam. Sampai hangat telepon," ujar Nurzaman di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (5/6) malam.
ADVERTISEMENT
Ayah Yana Zein (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ayah Yana Zein (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
Nurzaman juga berujar bahwa ketika pesinetron berusia 50 tahun sedang dirawat, ia masih sempat berbicara dengan putrinya.
"Dulu waktu masih stadium tiga ketemu sama saya. Saya diajak makan, terus sudah saya pulang ke kampung," ujarnya.
Yana Zein saat tiba di Bandara Soetta (Foto: Yurika Kencana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yana Zein saat tiba di Bandara Soetta (Foto: Yurika Kencana/kumparan)
Sang ayah pun akhirnya kembali ke ibukota setelah mendengar kabar putrinya telah meninggal. Nurzaman yang mengetahui anaknya akan dimakamkan secara Kristen berniat untuk mengembalikam Yana ke agama Islam. Itulah motivasi utamanya.
"Saya datang ke sini karena Yana meninggal dan agamanya dipindah. Orang Sumatera kan Islamnya fanatik. Kalau agamanya pindah itu langsung dikeluarkan dari silsilah keluarga," jelasnya.
ADVERTISEMENT