Sempat Pendarahan usai Melahirkan, Rachel Maryam Akhirnya Kembali ke Rumah

16 Oktober 2020 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Rachel Maryam. Foto: Ig @rachelmaryams
zoom-in-whitePerbesar
Rachel Maryam. Foto: Ig @rachelmaryams
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rachel Maryam sempat mengalami pendarahan setelah melahirkan anak keduanya, Muhammad Eijaz Mata Air. Namun, kondisi Rachel sudah berangsur membaik.
ADVERTISEMENT
Aktris berusia 40 tahun itu bahkan sudah bisa kembali ke rumah dan berkumpul lagi bersama keluarga tercintanya. Hal ini diketahui dari unggahan terbaru Rachel di akun Instagram pribadinya.
Pemain film Arisan! tersebut mengunggah foto terbaru saat dirinya bersama sang suami, Edwin Aprihandono, anak pertamanya, Muhammad Kale Mata Angin, dan juga Muhammad Eijaz Mata Air. Di kolom keterangan, Rachel mengutarakan rasa bahagianya karena sudah bisa pulang ke rumah.
Artis sekaligus anggota DPR Rachel Maryam Foto: DN Mustika Sari/kumparan
"Yeeaayy we’re finally home. So happy and so blessed to be home with our love ones (Yeeaayy, kita akhirnya pulang. Sangat bahagia dan terberkati bisa berada di rumah dengan orang yang kita cintai)," tulis Rachel Maryam.
Rachel tampak bahagia karena bisa bertemu lagi dengan anak pertamanya. Sebab, sang putra tak bisa menjenguknya di rumah sakit lantaran adanya protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya ketemu kakak kale lagi setelah sekian lama terpisah. (Kakak Kale gak bisa datang ke rumah sakit untuk ketemu mami maupun Eijaz selama dirawat karena protokol dimasa pandemi)," terangnya.
Rachel Maryam melahirkan anak keduanya pada 2 Oktober lalu dengan berat 3.780 gram dan tinggi 50 sentimeter. Proses persalinan anak keduanya dilakukan secara caesar.
Setelah menjalani operasi caesar untuk melahirkan anak keduanya, Rachel Maryam mengalami pendarahan hebat. Dokter pun harus mengambil tindakan untuk segera melakukan operasi kembali untuk menghentikan penyebab pendarahan dan diputuskan agar Rachel diangkat rahimnya.