Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Serial 'Strike Back' Season 6 Mulai Syuting di Malaysia
7 Agustus 2018 11:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Serial Cinemax 'Strike Back' kembali masuk ke musim terbarunya yang ke-6, setelah sukses dengan musim satu hingga lima yang telah diproduksi sejak tahun 2010. Berbeda dari musim ke-5 yang mengambil lokasi syuting di Yordania, kali ini proses syuting 'Strike Back' musim ke-6 dilaksanakan di salah satu negara Asia Tenggara, Malaysia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, akun media sosial resmi Cinemax, seperti Instagram dan Twitter, telah mengumumkan bahwa produksi 'Strike Back 6' akan dilaksanakan di Malaysia. Dalam poster resmi itu, terlihat sederet pemain seperti Warren Brown, Daniel MacPherson, Alin Sumarwata , dan dua cast baru seperti Jamie Bamber dan Yasemin Allen sedang berdiri di belakang Menara Kembar atau Petronas Tower di Kuala Lumpur, Malaysia.
Selain mengambil lokasi di Kuala Lumpur, produksi 'Strike Back 6' juga dilaksanakan di dua kawasan lain di Malaysia seperti Penang, dan Johor Bahru. Beberapa waktu lalu, kumparan mendapat kesempatan untuk melakukan kunjungan lokasi syuting 'Strike Back 6' yang berlokasi di salah satu hutan kelapa sawit di Johor Bahru. Proses syuting sudah mulai berjalan sejak awal Mei lalu.
ADVERTISEMENT
Tak hanya menyaksikan proses syuting berlangsung, kumparan juga berkesempatan untuk berbincang dengan para pemain dan juga sang produser, Nuala O'Leary. Di sela-sela syuting, O'Leary bercerita mengapa pihaknya memilih Malaysia sebagai lokasi syuting 'Strike Back 6'.
Dia mengatakan tentang keinginannya untuk memberikan 'bumbu' baru ke dalam cerita dan latar 'Strike Back'. Sebab, sebelumnya 'Strike Back' sudah 'jalan-jalan' ke berbagai negara di dunia seperti Hungaria, Mozambik, dan Yordania. Sehingga, di musim ke-6 ini, mereka mencoba untuk memasukkan latar Asia ke dalam cerita.
"Kita sudah pernah syuting di Hungaria, dan negara itu memberi kami sesuatu yang keren. Sekarang, kami ingin mendapatkan rasa yang berbeda dengan penampilan yang berbeda pula," kata O'Leary.
Meskipun memiliki tampilan yang menarik, baik dari hutan hingga perkotaan, namun para pemain ternyata menemukan kesulitan tersendiri menjalani proses syuting di Negeri Jiran tersebut. Mereka merasa jika beban akting semakin bertambah berat karena cuaca di Malaysia yang cukup terik.
ADVERTISEMENT
"Pas pertama ke Kuala Lumpur, kita hidup dengan keringat, tapi ya ini jadi bagus di gambar. Kita terlihat keringatan, kotor, kita enggak butuh pura-pura, tapi sudah seperti ini. Terlihat luar biasa," ucap Daniel MacPherson sambil tertawa memperlihatkan kostumnya yang penuh keringat.
Sementara itu, Warren Brown, yang pernah bermain dalam film 'The Dark Knight Rises', mengatakan jika awalnya dia sudah mempersiapkan diri untuk menjalani syuting di gurun, seperti yang mereka lakukan dalam musim sebelumnya. Ternyata, kali ini rasa panas yang dirasakannya cukup berbeda.
"Di sini panasnya beda, lembab. Beneran, kamu datang ke tempat syuting pagi-pagi dan kamu mulai berkeringat, itu enggak berhenti sampai kamu balik ke kamar di malam hari," ucap aktor berusia 40 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Selain Brown dan MacPherson, pemain baru, Yasemin Allen, juga setuju kalau Malaysia ternyata sangat panas dan sulit untuk menjalani syuting di tengah teriknya matahari. Hanya saja, pemain serial 'Elif' ini menganggap itu semua sebagai pengalaman yang menyenangkan sebagai seorang pemain film.
"Aku belum pernah ke Malaysia sebelumnya. Jadi itu yang saya suka dari akting, kamu bisa menjelajahi berbagai tempat yang berbeda di belahan dunia, memerankan orang-orang yang berbeda pula. Tapi ya, memang cukup panas sih di sini," ujarnya tertawa.
ADVERTISEMENT
Di bawah kepemimpinan komandan baru, Kol. Alexander Coltrane (Jamie Bamber), Section 20 mengejar barang curian dari jet Rusia di Asia Tenggara. Mereka akan bekerjasama dengan kepolisian Malaysia untuk membungkam gerombolan Triad di Kuala Lumpur.
Tak hanya itu, mereka juga akan membongkar persekongkolan korupsi seorang pengusaha wanita yang kaya asal India yang mengincar kursi Parlemen dan menjelajah hutan-hutan Golden Triangle di Myanmar, berhadapan dengan para penjual senjata yang kejam, dan tentara gerilyawan yang sadis, ketika mengungkap konspirasi yang dapat berakibat munculnya konflik global.