'Siapa Bilang Gak Bisa', Pembuktian Anggun Sebagai Wanita Serba Bisa

1 Agustus 2018 13:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggun di video klip 'Siapa Bilang Gak Bisa' (Foto: YouTube.com/Anggun Video)
zoom-in-whitePerbesar
Anggun di video klip 'Siapa Bilang Gak Bisa' (Foto: YouTube.com/Anggun Video)
ADVERTISEMENT
Saya wanita, saya bisa, siapa bilang enggak bisa?
Kalimat tersebut membuka lagu terbaru Anggun yang berjudul 'Siapa Bilang Gak Bisa'. Lagu ini adalah lagu pertama Anggun yang menggunakan bahasa Indonesia sejak tahun 2011 sekaligus menjadi official anthem produk sampo yang kerap meng-endorse Anggun.
ADVERTISEMENT
'Siapa Bilang Gak Bisa' seakan mengobati kerinduan penggemar pada jiwa Indonesia yang dimiliki Anggun. Tentu ada beberapa hal yang ingin disampaikan pelantun 'What We Remember' itu lewat lagu ini. Ya, 'Siapa Bilang Gak Bisa' didedikasikan untuk wanita Indonesia dengan merayakan kekuatan dalam diri mereka dan penghormatan untuk peran perempuan dalam masyarakat modern saat ini.
Menurut keterangan pers yang diterima kumparan, Rabu (1/8), keadaan Anggun saat sibuk. Selain menjadi juri 'Asia’s Got Talent' bersama Jay Park dan David Foster serta merilis lagu baru, Anggun masih bisa membagi waktunya sebagai seorang istri dan ibu satu anak. Kesibukannya itu tidak berhenti sejak tahun lalu sampai sekarang.
“Saya merilis album berbahasa Perancis yang meraih sertifikasi penjualan Gold, menjalani tur Eropa, kemudian merilis album internasional. Saya sangat bersyukur single internasional saya, ‘What We Remember’, berhasil menembus tangga lagu 'Billboard Dance Charts' di Amerika Serikat selama 16 minggu berturut-turut dengan posisi tertinggi, (yaitu) 8,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Tapi, seperti semua mengetahui, Indonesia tidak pernah meninggalkanku dan saya terus mengamati apa yang terjadi di Indonesia. Ini adalah saatnya era baru bagi perempuan di Indonesia. Mereka semakin mendapat tempat, tapi di saat bersamaan, harus menghadapi isu-isu yang berat,” tambahnya.
Anggun di video klip 'Siapa Bilang Gak Bisa' (Foto: YouTube.com/Anggun Video)
zoom-in-whitePerbesar
Anggun di video klip 'Siapa Bilang Gak Bisa' (Foto: YouTube.com/Anggun Video)
Menurut penyanyi berusia 44 tahun ini, wanita Indonesia selalu berusaha memenuhi ekspektasi keluarga dan masyarakat. Seakan-akan, peran perempuan seperti sudah ditentukan sejak lahir. Lalu, saat perempuan melakukan sesuatu di luar ekspektasi, hal itu seakan-akan dianggap tabu.
Bagi Anggun, peran tradisional wanita Indonesia yang feminin harus sejalan dengan hal-hal lain yang mereka sanggup untuk kerjakan. Itulah dualitas dalam diri mereka yang begitu kuat dan tidak bisa diremehkan” ucap Anggun.
Hal itulah yang menginspirasi Anggun untuk menghadirkan lagu 'Siapa Bilang Gak Bisa'. Buktinya, Anggun yang terkenal sebagai penyanyi internasional, juri ajang penghargaan berbakat, suami sekaligus ibu dari seorang anak perempuan masih sanggup untuk memproduksi sebuah lagu. Meski jadwalnya sangat padat, Anggun membuktikan bahwa wanita bisa melakukan apa saja selama mereka mencintai apa yang mereka lakukan.
Anggun di video klip 'Siapa Bilang Gak Bisa' (Foto: YouTube.com/Anggun Video)
zoom-in-whitePerbesar
Anggun di video klip 'Siapa Bilang Gak Bisa' (Foto: YouTube.com/Anggun Video)
'Siapa Bilang Gak Bisa' merepresentasikan sisi nge-rock Anggun. Jiwa rocker-nya seakan bangkit kembali, meski semangatnya tidak bisa disamakan saat Anggun membawakan lagu 'Gebyar-gebyar' bersama Ahmad Albar dan Ikang Fawzi.
ADVERTISEMENT
Lagu yang ditulis oleh Christian Kretschmar dan Anggun ini memiliki nuansa yang nyaris sama dengan lagu 'Radioactive' milik Imagine Dragons. Namun, suara Anggun yang berat dan full power adalah ciri khasnya yang patut untuk dinikmati. Hanya saja, lagu ini memang ditujukan untuk dikomersialkan. Tidak heran jika ada yang kurang dari lagu ini, mengingat musik yang diusung Anggun cukup variatif dan khas layaknya mendengarkan musik milik Björk atau Imogen Heap.
Mungkin setelah ini, Anggun akan kembali dengan musiknya yang lebih experimental? Mungkin, seperti 'What We Remember' dan kental akan nuansa psychedelic electronic? Kami akan setia menunggunya.