‘Star Wars: The Rise of Skywalker’, Penutup Apik Penuh Jawaban
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di film-film 'Star Wars' sebelumnya, para Resistance—kelompok gerakan perlawanan yang dipimpin Leia Organa—memang berhasil menyelamatkan diri dari kuasa jahat pemerintahan tirani First Order. Namun, kedua kubu tersebut kembali berhadapan dalam ‘Star Wars : The Rise of Skywalker’.
ADVERTISEMENT
Ialah Emperor Palpatine yang menjadi penyebab. Ya, tokoh antagonis yang juga dikenal sebagai Darth Sidious itu disebut-sebut masih hidup dan menuai pergerakan dari kubu Resistance maupun First Order.
Padahal, ia dikisahkan telah mati di tangan muridnya, Darth Vader alias Anakin Skywalker. Tewasnya Emperor Palpatine tersebut ada dalam seri 'Return of Jedi'.
Rey—yang kemudian mencari kebenaran kabar tersebut bersama Poe Dameron, Finn, Chewbacca, dan para droid—pun mau tak mau kembali berjumpa dengan Kylo Ren. Pertarungan, pada akhirnya, tak terelakkan.
Ya, ‘Star Wars: The Rise of Skywalker’ dihadirkan sebagai penutup Star Wars Saga sekaligus akhir dari sequel trilogy, setelah ‘The Force Awakens’ (2015) dan ‘The Last Jedi’ (2017). Kembali digarap oleh sutradara J. J. Abrams, film ini menyajikan suguhan yang semestinya memuaskan bagi para penggemar setia ‘Star Wars’.
ADVERTISEMENT
‘Star Wars: The Rise of Skywalker’ menampilkan Rey yang kekuatan dan penguasaannya terhadap Force telah mengalami peningkatan setelah berlatih bersama Leia Organa. Kylo Ren, yang lahir sebagai Ben Solo, pun digambarkan sebagai musuh yang tak kalah kuat dan begitu gigih.
Tak sebatas konflik antarkubu, ‘Star Wars: The Rise of Skywalker’ diwarnai oleh konflik batin kedua tokoh tersebut, Rey dan Kylo Ren. Mereka bukan cuma terlibat pertarungan sengit dengan salah satu di antaranya sebagai pemenang, melainkan juga sampai pada ujung pencarian jati diri.
Tentu, tentang siapa sebenarnya Rey terungkap melalui film ini. Akhir dari perseteruannya dengan Kylo Ren pun disuguhkan secara gamblang. Makna dari ‘The Rise of Skywalker’ dipastikan terjawab pula.
ADVERTISEMENT
Adam Driver sebagai Kylo Ren tampil memesona. Kemampuan beraktingnya beradu imbang dengan kapabilitas Daisy Ridley dalam menghidupkan tokoh Rey.
Selain menampilkan tokoh-tokoh yang telah dikisahkan dalam dua film terdahulunya, ‘Star Wars : The Rise of Skywalker’ menghadirkan pula sejumlah sosok dari masa lalu secara mengejutkan, namun tak terkesan dipaksakan. Beberapa tokoh baru pun muncul, melengkapi petualangan dengan porsi yang pas.
Bicara tentang kejutan, rasa-rasanya bukan film ‘Star Wars’ apabila tak memuat itu di dalamnya. Para penggemar setia kemungkinan besar akan dibuat terkesiap atau setidaknya merasakan secercah kepuasan ketika menyaksikan beberapa adegan.
Sinematografi ‘Star Wars: The Rise of Skywalker’ tak perlu diragukan. Demi mendapatkan pengalaman menonton yang maksimal, ada baiknya jika film ini disaksikan di bioskop dengan teknologi proyeksi penayangan terbaik.
Adegan laga dan momen pertempuran disuguhkan secara apik. Porsinya yang pas dijamin memanjakan mata para penonton.
ADVERTISEMENT
Unsur drama terasa cukup kental, namun tak juga disajikan dalam takaran yang berlebihan. Selain menuai ketegangan tiap kali pertarungan berlangsung, film ini menampilkan pula adegan-adegan emosional yang memancing air mata. Tak lupa, bumbu komedi diselipkan sebagai pelengkap.
Secara keseluruhan, ‘Star Wars: The Rise of Skywalker’ tak berlebihan untuk dianggap sebagai tayangan yang seru dan menghibur. Film yang sudah dapat disaksikan di bioskop seluruh Tanah Air ini juga cukup keras dalam berupaya memuaskan para penggemar setia, salah satunya dengan menjadi jawaban untuk berbagai pertanyaan.
Meski demikian, masih banyak tokoh yang kisahnya bisa dikembangkan menjadi sebuah spin-off. Benarkah film-film ‘Star Wars ' lainnya akan kembali digarap oleh Lucasfilm bersama Walt Disney? Mari kita nantikan bersama-sama.
ADVERTISEMENT
