Suara Prabowo Unggul, Wanda Hamidah Berharap Anies-Ganjar Berani Jadi Oposisi

15 Februari 2024 12:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pemain film Nagih Janji Cinta diantaranya Marsha Haruan bersama Irzan Faiq dan Wanda Hamidah saat konferensi pers di Epicentrum, Jakarta, Kis, (1/12/2022). Foto: Dok. Agus Apriyanto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pemain film Nagih Janji Cinta diantaranya Marsha Haruan bersama Irzan Faiq dan Wanda Hamidah saat konferensi pers di Epicentrum, Jakarta, Kis, (1/12/2022). Foto: Dok. Agus Apriyanto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wanda Hamidah memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di salah satu unggahan Instagramnya. Suara capres dan cawapres bernomor urut 02 tersebut unggul di quick count maupun real count.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahannya tersebut, Wanda tak hanya mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran. Ia juga menyinggung Anies dan Ganjar yang kemungkinan kalah dalam kompetisi Pilpres kali ini.
Wanda berharap agar Anies dan Ganjar berani ambil sikap sebagai pihak oposisi, serta tak ikut masuk ke dalam pemerintahan.
"Mungkin saatnya Paslon 01 dan 03 ( dan koalisi partainya) berani mengambil posisi oposisi 5 tahun ke depan dengan tidak menerima tawaran Menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran . Jangan haus kekuasaan. (Seperti kemarin)," tulis Wanda Hamidah di kolom keterangan.
Artis Aura Kasih dan Wanda Hamidah saat hadir di syukuran jelang syuting film Rumah Iblis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Senin, (31/10/2022). Foto: Dok. Agus Apriyanto
Bintang film Imperfect itu meminta partai politik untuk belajar dari pengalaman yang terjadi lima tahun belakangan ini, di mana pihak yang harusnya menjadi oposisi justru gabung sebagai koalisi dan masuk ke pemerintahan.
ADVERTISEMENT
"Teman-teman parpol harusnya belajar, bahwa koalisi gemuk (tanpa oposisi) melahirkan kekuatan absolut, yang akibatnya kita rasakan sekarang," kata Wanda.
"Pengkhianatan oleh parlemen yang tak bergeming ketika Revisi UU KPK diketok palu, Minerba, Cipta Kerja, ITE, ASN, sampai terakhir kemarin UU Desa .. menjadi seperti bumerang, yang balik menyerang. Jadilah oposisi yang terhormat, demi sehatnya demokrasi," imbuhnya.
Wanda Hamidah juga mengingatkan masyarakat untuk tetap bersuara dan bersikap kritis kepada pemerintah. Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk kecintaan terhadap bangsa Indonesia.
"Teman-teman gerakan jangan putus asa.. terus rapatkan barisan.. tugas kita memang untuk terus berjuang , jangan biarkan cibiran, fitnah, represi, tekanan, ancaman bahkan pentungan dan kokangan senjata mematahkan jiwa dan semangat kita. Bersuara dan terus lakukan perlawanan pada ketidakadilan yang dialami rakyat, ini adalah bentuk kecintaan kita pada Indonesia," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Wanda sendiri turut berkompetisi dalam Pemilu kali ini. Ia maju menjadi caleg DPR RI dapil DKI Jakarta 1 Jakarta Timur, lewat Partai Golkar.
Meskipun berasal dari partai koalisi yang mendukung Prabowo-Gibran, Wanda rupanya tak memilih mereka di Pilpres kali ini. Ia memutuskan untuk tetap bersikap kritis dan melawan hal-hal yang dianggapnya tidak benar.
"Saya masuk Golkar sebelum ada keputusan dan MK.. sampai detik ini mengecam keputusan MK , dan tidak mendukung capres dan cawapres yang diusung partai saya. Susah dimengerti ya.. cerna dulu," tulis Wanda menjawab salah satu komentar netizen.