Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sutradara Beri Penjelasan soal Pesan Utama dari Film Cuties yang Kontroversial
14 September 2020 22:24 WIB
ADVERTISEMENT
Cuties, film Prancis yang kontroversial, telah tayang di Netflix pada 9 September lalu. Disutradarai oleh Maïmouna Doucouré, film ini sempat dikritik dan menjadi trending di Twitter karena menampilkan adegan erotis yang dimainkan oleh anak-anak.
ADVERTISEMENT
Film ini berkisah tentang gadis bernama Amy yang berusia 11 tahun. Ia bersama ibunya Mariam, serta adik-adiknya, baru saja pindah ke daerah miskin di pinggiran kota Paris.
Masalah poligami yang dilakukan ayah Amy semakin mengganggu Mariam. Amy pun berusaha mencari pelampiasan dari kehidupan rumahnya.
Ia akhirnya tertarik untuk bergabung di sebuah kelompok tari perempuan berjiwa bebas dan pemberontak bernama Cuties . Hal itu membuat Amy berada di persimpangan antara pendidikan tradisional Muslim dari keluarganya dan keragaman budaya di lingkungannya.
Meski kontroversial, Doucouré yakin, Cuties tetap layak untuk disaksikan. Ia berharap, tidak ada orang yang menghakimi para pemeran anak-anak dan menjadikan film Cuties sebagai pengalaman.
"Cobalah untuk mengingat ketika Anda seusia mereka. Seluruh film dilihat dari mata karakter utama saya, Amy. Kita coba melihat apa yang Amy lihat dan rasakan apa yang dia rasakan," ungkap Doucouré dalam siaran pers yang kumparan terima, Senin (14/9).
ADVERTISEMENT
Ia juga ingin orang-orang tidak terfokus pada adegan tari anak-anak yang nampak erotis. Sebab, di sana ada penggambaran jujur mengenai pergaulan remaja di era modern.
"Coba melihat tarian itu dari sudut pandang Amy. Tarian-tarian seksi tersebut ia buat sehingga dapat dibagikan di media sosial demi menjadi populer," tuturnya.
Selain itu, Maïmouna Doucouré juga sengaja memperlihatkan kondisi rumah Amy yang sangat religius dan budaya kebarat-baratan di lingkungannya. Dengan begitu, orang banyak bisa merefleksikan sebuah kondisi sosial yang sulit bagi anak-anak dan remaja.
"Amy menjalani kehidupannya melalui tiga budaya: keluarganya, budaya barat Prancis, dan fiksi hiper-nyata dari media sosial, yang biasanya dibuat pertama di Amerika. Cobalah untuk mengalami sendiri betapa sulit dan membingungkannya untuk tumbuh dalam tiga budaya ini," kata Doucouré.
ADVERTISEMENT
Bagi Doucouré, Cuties adalah film feminis yang cocok untuk ditonton para ibu di seluruh dunia. Sebab, ada pelajaran mengenai sistem pendidikan anak yang tentunya bisa berguna di dunia nyata.
"Pesannya, orang tua dan anak-anak harus bersatu untuk memperbaiki apa yang salah. Kita dapat memberikan rumah terindah bagi anak perempuan dan laki-laki kita sehingga mereka dapat tumbuh dengan aman dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri," ujar Doucouré.
Film Cuties dibintangi oleh banyak artis muda Prancis. Fathia Youssouf sebagai Amy, Medina El Aidi-Azouni Angelica, Esther Gohourou sebagai Coumba, Ilanah sebagai Jess, dan Myriam Hamma sebagai Yasmine.