Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tanggapi Kisruh Royalti Musik, KOTAK Sesalkan Pihak LMKN yang Terkesan Bungkam
22 Juli 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Musisi senior Ahmad Dhani belum lama ini menyindir grup musik KOTAK melalui unggahan Instagram. Menurut Dhani, KOTAK membawakan beberapa lagu orang lain tanpa seizin pencipta asli.
ADVERTISEMENT
Manajer KOTAK , Aldi, menjawab sindiran tersebut. Pihak KOTAK menyayangkan sikap Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) yang terkesan bungkam saat ada permasalahan ini.
"Ya, kami masih ikuti Undang Undang yang berlaku, bahwa rights (hak royalti) itu ke LMK," kata Aldi kepada kumparan.
"Sekarang ada unggahan gini, LMK diam aja," lanjutnya.
Manajemen KOTAK memastikan bahwa mereka patuh hukum. Sekalipun membawakan lagu orang lain, mereka memastikan bakal membayar kewajibannya.
"Kalo nantinya Undang-Undang mengharuskan kami bayar direct ke pencipta, kami juga pasti akan bayar," ucap Aldi.
Adapun LMKN dibentuk dengan kewenangan atribusi untuk menarik, menghimpun, dan mendistribusikan royalti musik dan/atau lagu yang dimanfaatkan oleh pengguna dalam bentuk layanan publik yang bersifat komersial (public performance rights). Aturan ini tertera dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2021.
ADVERTISEMENT
KOTAK Tanggapi Sindiran Ahmad Dhani
KOTAK menyebut lagu seperti Tinggalkan Saja dan Masih Cinta adalah ciptaan bersama, bukan milik satu orang.
Pihak KOTAK memastikan tak ada sama sekali lagu ciptaan murni milik seseorang yang dibawakan KOTAK. Lagu-lagu yang mereka bawakan, menurut Aldi, adalah karya bersama.
"Di sini, framing lagu itu ciptaan orang, padahal tinggal Googling aja siapa aja di list yang diwarnai hijau itu, siapa yang ciptakan lagu itu," jelas Aldi.
"Perlu diketahui, enggak ada lagu ciptaan Posan sendiri yang kami bawakan ya," lanjutnya.
Menanggapi sindirian Ahmad Dhani, Aldi berharap sesama seniman harus bersikap menggunakan rasa, bukan kebencian.
"Kita sesama seniman, mestinya kerja pakai rasa, bukan benci," ucap Aldi.