Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penyanyi senior Koes Hendratmo meninggal dunia pada Selasa (7/9) di rumahnya. Kepergian Koes meninggalkan duka yang begitu dalam bagi orang-orang terdekatnya.
ADVERTISEMENT
“Jadi, pada waktu awal-awal saya membawa acara, susah banget untuk lepas dari gaya Mas Koes, ya,” ujarnya saat dihubungi media lewat telepon, Selasa sore.
Semasa hidup, Koes Hendratmomemang dikenal sebagai penyanyi sekaligus pembawa acara. Ia dinilai sukses membawakan acara Berpacu dalam Melodi yang hingga kini lekat dengan sosoknya.
Di awal karier, Koes jadi panutan bagi Tantowi, mulai dari cara membawakan acara hingga cara bertutur.
“Dari cara pembawaan acara, pemilihan kata, maupun senyum mas Koes yang sangat maut itu menjadi sumber inspirasi saya,” ungkapnya.
“Baru saya rasa beberapa waktu kemudian, saya bisa lepas dari bayang-bayang Mas Koes dan akhirnya menemukan style sendiri. Itu menggambarkan begitu besar pengaruh Mas Koes kepada saya,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Mengenai penyebab kematian Koes, Tantowi juga belum tahu pasti. Sebab, yang dia tahu, Koes masih terbilang aktif di usianya yang sudah masuk 79 tahun itu.
“Enggak pernah saya dengar (riwayat penyakitnya). Orangnya sehat sekali. Masih aktif golf. Tapi, saya baca penjelasan dari putrinya, Bonita, di beberapa media online, kemungkinan besar jantung karena memang ada riwayat itu, tapi belum ada konfirmasi lebih lanjut,” ujar Tantowi.
Koes Hendratmo diketahui meninggal dunia saat sedang sendiri di rumah. Ia ditemukan oleh asisten rumah tangganya sudah tak lagi bernyawa. Sebelumnya, istri Koes, Aprilia Puspitawati, meninggal dunia pada 20 Mei lalu.
Presenter Berpacu dalam Melodi ini telah membangun rumah tangga bersama Aprilia sejak 14 Januari 2007. Keduanya baru saja memperingati ulang tahun ke-14 pernikahan pada Januari lalu. Kini, Koes Hendratmo menyusul istri tercinta menuju keabadian.
ADVERTISEMENT