Tiba di TPU Tanah Kusir, Indro 'Warkop' Kenang Sosok Nanu dan Dono

17 Mei 2017 13:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indro Berziarah ke Makam Dono di TPU Tanah Kusir (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
Jelang bulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari, kumparan (kumparan.com) mendapat kesempatan untuk mengikuti perjalanan ziarah kubur aktor Indrodjojo Kusumonegoro, alias Indro 'Warkop' pada hari ini, Rabu (17/5).
ADVERTISEMENT
Ya, komedian senior ini sengaja menyempatkan diri untuk 'menengok' para sahabatnya yang telah pergi mendahului untuk selamanya. Mereka adalah Almarhum Taufik Savalas, Almarhum Kasino, Almarhum Dono, dan Almarhum Nanu Mulyono.
Setelah pagi tadi kumparan dan Indro menyambangi makam Taufik Savalas di daerah Serang Timur, Banten, perjalanan pun kami lanjutkan ke TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Kali ini Indro hendak berdoa dan tabur bunga di makam kedua sahabatnya, Dono 'Warkop' dan Nanu Mulyono.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih dua jam dari Serang menuju Jakarta dan menembus kemacetan, akhirnya Indro tiba di TPU Tanah Kusir. Kakinya pun langsung melangkah menuju makam Nanu Mulyono.
Indro Berziarah ke Makam Nanu Mulyono. (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
Setibanya di makam, komedian berusia 59 tahun ini, menundukkan kepalanya untuk berdoa. Setelah itu ia langsung melakukan tabur bunga di atas makam Nanu. Indro pun menghabiskan waktu selama 5 menit berada di makam sahabatnya itu.
ADVERTISEMENT
"Ini makamnya Nanu Mulyono. Nanu itu kalian lihat ada di film 'Mana Tahan' di tahun 1979. Dia cuma ada di satu film itu. Yang kayak Mick Jagger," seloroh Indro.
Bapak 3 anak ini mengaku memiliki kedekatan yang sangat erat dengan Nanu, apalagi mereka memiliki usia yang tidak terlalu jauh jaraknya. Bahkan Indro bersyukur Nanu masih bisa melihat anak pertama Indro yang lahir di tahun 1982.
"Dia masih melihat anak pertama saya yang lahir di tahun 1982, terus tahun 1983 Nanu meninggal," kenangnya.
Mata bintang film 'Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss part 1' ini kembali berkaca-kaca saat kumparan bertanya tentang sosok seperti apa Nanu dalam kehidupan Indro?
"Teman yang paling selengean. Baju show aja yang bawain saya, dia cuma bawa celana dalam. Dalam tas kopernya dia selalu bawa tas fotografi. Jadi celana dalam dia taruh di dalam tas, pakaian saya bawain. Dia meninggal saat masih bujang," kenang Indro.
ADVERTISEMENT
Nanu meninggal pada usia 30 tahun karena penyakit Ginjal yang dideritanya. Sebelum meninggal, Indro pun sempat merasa Nanu datang kepadanya untuk 'pamitan'.
"Dari rumah sakit dia ke rumah saya. Saya tanya, 'Lu bukannya masih di RS?' Terus dia bilang 'Gue penakut orangnya. Sebelah gue 'paspornya' udah jadi dan berangkat, takutnya 'paspor' gue juga ditulis lagi'. Itu karena pasien sebelah dia meninggal," ujar Indro.
Baca Juga:
Indro 'Warkop' Ziarah ke makam Dono (Foto: D.N Mustika Sari)
Setelah dari makam Nanu, Indro kembali masuk ke dalam mobil untuk menuju makam sahabatnya yang lain, yaitu Wahjoe Sardono alias Dono 'Warkop'. Jarak dari makam Nanu ke makam Dono sekitar berjarak sekitar 200 meter dengan menyebrang jalan menuju blok muslim lain di TPU Tanah Kusir.
ADVERTISEMENT
Di makam Dono, pria kelahiran 8 Mei 1958 ini kembali memanjatkan doa dan melakukan tabur bunga.
"Sekarang kita ada di makamnya mas Dono. Drs. H Wahjoe Sardjono, beliau lahir 30 September 1951 meninggal 30 Desember 2001," ungkap Indro sambil menatap nisan sahabatnya.
Indro 'Warkop' ziarah di makam Dono (Foto: D.N Mustika Sari)
Sama seperti saat berada di makam mendiang Taufik Savalas dan Nanu Mulyono, Indro kembali mengenang sosok Dono. Apalagi ia sama-sama besar dalam grup 'Warkop DKI' bersama Kasino juga.
"Banyak hal dari mas Dono dan mas Kasino. Banyak sekali. Cara berpikir saya saat ini, yang saya warisi dari mereka. Selain kayak kakak saya, tapi mereka juga guru saya. Saya masuk Warkop pertama saat kelas 3 SMA dan mereka sudah sarjana," kenang Indro.
ADVERTISEMENT
Cara Dono melawak pun selalu menjadi pelajaran penuh makna untuk Indro. Apalagi lawakan-lawakan Dono bukanlah lawakan 'kacangan'.
"Kalau mas Dono buat lelucon yang bagus dan related sama keadaan saat itu. Misal, Abri masuk desa. Jadi, kalau di Warkop, mas Dono yang kreatif, mas Kasino sebagai leader strategi taktik," tutupnya.
Perjalanan hari ini pun masih terus berlanjut. Setelah dari makam Nanu dan Dono di Tanah Kusir, rombongan Indro kembali meneruskan perjalanan ziarah menuju makam Kasino di Bogor, Jawa Barat.
Simak terus story Indro berikutnya hanya di kumparan!