Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tradisi Ziarah Indro dan Kenangan Bersama Grup Warkop
17 Mei 2017 16:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah sejak pagi hari, kumparan (kumparan.com) mengikuti komedian senior Indro 'Warkop' berkeliling melakukan perjalanan ziarah ke makam para sahabatnya, Almarhum Taufik Savalas, Almarhum Nanu Mulyono, Almarhum Dono 'Warkop', akhirnya Indro tiba di tempat peristirahatan terakhir Kasino 'Warkop' di makam Giri Tama, kawasan Tonjong, Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Setibanya di makam Kasino, Indro pun langsung memanjatkan doa selama beberapa menit yang kemudian diteruskan dengan tabur bunga. Selain melakukan ziarah ke makam Kasino, komedian berusia 59 tahun ini juga menyempatkan diri untuk ziarah ke makam mertua Kasino, keluarga Indro, dan salah satu sosok panutannya, Hoegeng Imam Santoso.
"Dulu kami sering dibawa show sama beliau (Hoegeng) karena kan punya grup musik terus dibawa show ke penjara.Kegiatan sosial beliau bukan hanya di panti asuhan tapi penjara. Dari situ Warkop matang bahasa premannya," ungkap Indro sambil tersenyum saat ditemui di Bogor, Rabu (17/5).
Baca Juga:
ADVERTISEMENT
Perjalanan ziarah sendiri sudah menjadi rutinitas bagi Indro menjelang bulan suci Ramadhan. Biasanya ia juga akan keliling Jawa untuk ziarah ke makam keluarga besarnya. Selain itu ia juga akan mendatangi makam mertua dan orang tuanya di Kalibata.
"Ini sebenarnya bukan ritual tapi sudah menjadi tradisi buat saya. Kalau doa kan bisa kapan saja dan di mana saja. Itu biasa saya khususkan ke orang-orang yang sudah tiada," lanjutnya.
Seperti ziarah yang dilakukan hari ini ke makam para sahabatnya juga menjadi cara Indro untuk mengenang mereka semua. Apalagi sosok Dono dan Kasino begitu berarti di dalam kehidupannya sejak mereka bergabung dalam grup 'Warkop DKI'.
ADVERTISEMENT
"Ya, kadang kita punya hal yang mempengaruhi hidup kita ya. Seperti di Warkop, bagaimana Dono dan Kasino ikut bentuk kepribadian saya, dan juga om Hoegeng. Saya hanya ingin buktikan ke diri saya, kalau saya enggak pernah melupakan mereka. Secara garis besar, Dono dan Kasino yang membentuk kepribadian saya. Yang saya ingat mereka membentuk pribadi saya seperti orang tua saya sendiri."
Saat disinggung adakah keinginan Indro untuk memindahkan makam Dono dan Kasino dalam satu tempat pemakaman yang sama? Ia pun tertegun.
"Enggak terlalu kepikiran sih. Ziarah ini kan tradisi. Orang tua saya saja terpisah, Ibu saya di Jawa Tengah, Ayah saya di Kalibata. Jadi untuk menyatukan mereka (Dono dan Kasino) kayaknya enggak,ya," tutup Indro.
ADVERTISEMENT