Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Transformasi Ernest Prakasa: dari Komika Hingga Jadi Sutradara
27 September 2018 15:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Ernest Prakasa, pria yang mengawali kariernya di dunia hiburan sebagai stand up comedian, kini bertransformasi menjadi sutradara yang cukup diperhitungkan di Tanah Air. Selain itu, ia juga sering menjadi aktor dan penulis naskah dari beberapa film layar lebar.
ADVERTISEMENT
Perjuangan Ernest di industri hiburan Indonesia dimulai sejak dirinya mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Indonesia yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Dalam materi komedinya, ia kerap menyelipkan keresahannya terrhadap kehidupan masa kecilnya sebagai minoritas yang kerap mendapat diskriminasi dari teman-teman sebayanya.
Lewat story berikut, kumparan telah merangkm perjalanan sekaligus transformasi penampilan Ernest sejak masih balita, hingga sekarang. Berikut ini ulasannya.
1. Masa Balita
Ernest lahir di Jakarta, 29 Januari 1982. Pria berdarah Tionghoa ini merupakan buah cinta dari pasangan Wahyudi Hidayat dan Jenny Lim. Pada saat balita Ernest terlihat sangat manis dengan pipinya yang chubby.
Tak jarang ia juga tampil dengan potongan rambut menyerupai mangkok. Ernest terlihat sedikit mewarisi bentuk wajah dari sang ibu tercinta.
ADVERTISEMENT
2. Saat Remaja
Beranjak dewasa, Ernest nampak nyaman dengan rambut belah tengahnya yang memang menjadi tren ketika itu. Dalam beberapa bit komedinya, ia bahkan mengistilahkan wajahnya ketika remaja sebagai 'wajah tampolan'.
Ya, pada sia tersebut Ernest kian merasakan diskriminasi lantaran perbedaan ras. Namun, rupanya pengalaman tersebut justru menjadi salah satu kunci keberhasilan Ernest saat ini. Pengalaman diskriminasi memang menjadi materi pamungkasnnya di awal kemnculunnya menjajal dunia komedi tunggal.
3. Bertemu Meira Anastasia
Ernest bertemu Meira pada tahun 2002 lalu. Ketika itu, mereka bertemu di sebuah tempat kursus bahasa Jepang di kawasan Bandung, Jawa Barat.
Pemain film 'Ngenest' itu langsung mengambil kesempatan untuk bertukar kontak dengan wanita yang kini menjadi istrinya itu. Saat awal pacaran, Ernest pernah tampil dengan rambut botak.
ADVERTISEMENT
4. Ernest dengan potongan rambut emo
Ernest rupanya juga sempat tampil dengan potongan rambut Emo. Pada tahun 2009, ia terlihat keren dengan potongan poni rambut yang seolah mencakar keningnya sendiri. Potongan rambut semacam itu memang sedang menjadi tren saat itu.
5. Jadi komika
Pada tahun 2011, bersama Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, Ryan Andriandhy dan Isman HS, ayah dua anak itu turut berjasa mempopulerkan komedi tunggal di Tanah Air. Ya, kelimanya merupakan pelopor dari berdirinya komunitas Stand Up Indo. Rambut klimis Ernest ketika itu menjadi ciri khas dari penampilannya.
Di tahun yang sama, Ernest juga mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Indonesia di salah satu stasiun televisi swasta. Setelah keluar sebagai juara tiga di ajang tersebut, ia semakin yakin dengan peruntungannya di dunia hiburan dan berani melepaskan pekerjaan tetapnya.
ADVERTISEMENT
Benar saja, sejak memutuskan menajadi seorang komika, Ernest menjadi salah satu komika yang paling sering menggelar tur. Tak kurang dari lima tur stand up comedy telah ia gelar selama ini.
6. Saat jadi aktor dan sutradara
Jalan Ernest di industri hiburan Tanah Air semakin terbuka lebar di tahun 2014. Saat itu, dia mendapat banyak tawaran untuk bermain di film layar lebar. 'Comic 8' menjadi debut akting pertamanya.
Tak puas sampai di situ, pada tahun 2015 ia langsung menggarap film pertamanya. Ernest juga bermain dalam film yang diangkat dari novel garapannya tersebut.
Sejauh ini, Ernest baru menciptakan tiga film. Ketiga judul itu adalah 'Ngenest The Movie' (2015), 'Cek Toko Sebelah' (2017), dan 'Susah Sinyal' (2018).
Kendati demikian, ketiga film itu ditulis dan disutradarai oleh Ernest sendiri. Untuk film 'Susah Sinyal', dia dibantu oleh istrinya yang bernama Meira Anastasia untuk menggarap skenario. Saat ini mereka bahkan sedang menggarap film berjudul 'Milly & Mamet'.
ADVERTISEMENT
Melalui film 'Cek Toko Sebelah', ayah dua anak ini berhasil mendapatkan berbagai macam penghargaan. Piala Citra dari Festival Film Indonesia, Trofi dari Festival Film Bandung, dan Piala Maya disabet oleh Ernest dalam tahun yang sama.
Ernest sendiri pernah memenangkan empat piala untuk kategori 'Penulis Skenario Asli Terbaik', 'Pemeran Pria Pendukung Terbaik', 'Film Bioskop Terpuji', hingga 'Film Terpuji'.