Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Tulus—sebagai penampil utama yang akan beraksi di penghujung Festival Sewindu, Jumat (1/11) malam—belum juga muncul, tapi jeritan penuh antusiasme penonton telah membahana kala panggung mendadak terang dan musik mulai dilantunkan.
ADVERTISEMENT
Lampu panggung lebih dulu mati sepersekian detik sebelum kembali menyala dan Tulus muncul dari bawah panggung, tampak gagah dalam kemeja hitam dan celana panjang berwarna senada. Jeritan penonton yang memadati Istora Senayan, Jakarta, pun kian memekakkan telinga.
‘Baru’ menjadi lagu pembuka aksi panggung Tulus malam itu. Penonton sontak ikut bernyanyi sembari bergoyang santai. Penampilan solois berusia 30 tahun itu dilanjutkan melalui lagu ‘Gajah’.
“Selamat malam! Saya deg-degan, nih. Gimana, dong? Apa kabar, teman-teman? Perkenalkan, nama saya Tulus—kalau ada yang belum tahu. Saya adalah penyanyi dan penulis lagu,” tutur Tulus usai merampungkan ‘Gajah’.
“Saya bangga malam ini bisa menjamu teman-teman di Festival Sewindu. Saya akan membawakan banyak lagu. Jadi, siapkan energi, hati, dan suara teman-teman. Bantu saya bernyanyi kencang-kencang untuk setiap lagu yang saya nyanyikan. Bisa?” lanjutnya sembari tersenyum semringah.
ADVERTISEMENT
‘Jatuh Cinta’ dan ‘Ruang Sendiri’ dibawakan setelahnya. Tulus, di sela kedua lagu tersebut, mengumumkan dirinya akan berkolaborasi di panggung dengan sejumlah musisi.
Petra Sihombing kemudian muncul di panggung, mengiringi Tulus dalam menampilkan lagu selanjutnya, ‘Labirin’. Penonton mendadak riuh menyaksikan kehadiran pelantun lagu ‘Biji’ itu.
“Petra Sihombing! Teman-teman tahu, enggak, lagu ‘Labirin’ saya tulis bersama Petra. Saya meminta Petra untuk datang malam ini, sedikit memaksa, karena Petra lagi sibuk banget. Petra ini yang mengajari saya untuk lebih berani berkolaborasi dalam menciptakan lagu,” ujar Tulus.
Mereka lalu berduet menyanyikan lagu milik Petra Sihombing, ‘Cerita Kita Milik Semua’. Setelah rekan duetnya itu undur diri, Tulus melanjutkan aksi panggung dengan lagu ‘Sepatu’.
ADVERTISEMENT
Andien menjadi rekan duet Tulus selanjutnya. Mereka melantunkan ‘Langit dan Bumi’. Ditemani putranya, Anaku Askara Biru alias Kawa, Andien lalu membawakan ‘Belahan Jantungku’.
Giliran Kunto Aji yang lalu tampil di panggung. Tanpa Tulus, ia mendendangkan ‘Bumerang’.
Tulus kembali ke panggung setelah Kunto Aji rampung menyanyi. Diiringi lantunan keyboard dari Imam Pras, ia mempersembahkan ‘Kisah Sebentar’.
Tepat setelah Tulus kembali meninggalkan panggung, Project Pop muncul, menghibur penonton dengan kelakar segar, lalu menyanyikan ‘Teman Pesta’ yang dicampurkan dengan ‘Astaga’. Mereka melanjutkan aksi panggung dengan ‘Satu Hari di Bulan Juni’ bersama Tulus yang bergabung di pertengahan lagu.
Tulus kembali tampil solo. Ia menyajikan ‘Monokrom’, membuat penonton menikmati nuansa syahdu sembari ikut berdendang.
ADVERTISEMENT
RAN lalu naik ke panggung. Bersama Tulus, mereka beraksi dengan ‘Kita Bisa’. Festival Sewindu pun dilanjutkan Tulus setelahnya melalui ‘Teman Hidup’ dan ‘Bunga Tidur’.
Sebanyak 17 lagu telah ditampilkan, namun Festival Sewindu belum waktunya berakhir. Tulus melanjutkan aksi panggung dengan membawakan ‘Jangan Cintai Aku Apa Adanya’ bersama Kunto Aji serta ‘Adu Rayu’ ditemani Glenn Fredly dan Yovie Widianto.
“Saya sedang dalam pengerjaan album baru,” ucap Tulus di sela penampilannya bersama Kunto Aji serta Glenn Fredly dan Yovie Widianto. Penonton bertepuk tangan meriah kala mendengar kabar baik tersebut.
Menjelang akhir Festival Sewindu, Tulus mempersembahkan ‘Pamit’ diiringi lantunan gitar. Ia lalu menutup aksi panggungnya yang cukup memukau dengan lagu ‘Sewindu’.
ADVERTISEMENT