Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tujuan Sierra mendatangi KPAI adalah untuk melaporkan pria berinisial M, yang belakangan diketahui adalah Prof Muradi. Ia merupakan guru besar Fisip Unpad Bandung, komisaris di BUMN sektor konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan Staf Ahli Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan di Kantor Staf Presiden (KSP) periode 2015-2018.
Prof Muradi diduga menikah siri dengan Sierra. Dari pernikahan itu, keduanya memiliki seorang anak. Menurut Razman, Sierra memiliki hubungan dengan Muradi sejak tahun 2016, setelah itu mereka menikah siri dan Sierra melahirkan pada 2020 lalu.
"Dia di suatu tempat, di rumah, di hotel dinikahi. Dia, kan, bukan pekerja seks komersial. Kalau PSK memang jualan, banyak orang beli ke situ," tutur Razman.
Keputusan Sierra membawa masalah ini ke KPAI lantaran ia merasa pihak Muradi tidak beriktikad baik untuk mengurus sang anak. Muradi diduga menelantarkan anaknya bersama Sierra.
ADVERTISEMENT
"Jadi, dia (Prof Muradi) sudah datang ke kantor saya, rangkaian peristiwa hukumnya sudah dapat, yaitu pengakuan. Bukti salah satu pengakuannya. Dia datang dan tawarkan mediasi untuk biaya anak. Cuma, caranya enggak tepat," beber Razman.
"Apa yang dia sampaikan itu kelihatannya tidak sampai ke perguruan tinggi. Yang ditawarkan itu hanya sampai TK saja," sambungnya.
Dari situ, Sierra akhirnya membawa masalah ini ke KPAI. Ia ingin menuntut nafkah untuk membesarkan sang anak.
"Iya, nafkah anak ini. Kalau dia tidak merespons dengan baik, kami ke komisi perempuan, kemudian masuk ke Polda. Saya, kan, enggak sebut ini M siapa, komisaris yang mana. Tapi, dia orang terkenal, orang top juga, sering masuk televisi dan pengamat politik juga," beber Razman.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, apakah menurut Razman istri siri bisa menuntut nafkah?
"Ya, tergantung mereka (KPAI) melihatnya di dalam, kan. Tapi, kalau idealnya, nanti kami bawa ke polisi, minta tes DNA," pungkasnya.