Yellow Claw Yakin Banyak Produser EDM Indonesia Bisa Mendunia

9 Juli 2020 22:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi panggung Yellow Claw di Djakarta Warehouse Project (DWP) 2019 di Jakarta International Expo, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi panggung Yellow Claw di Djakarta Warehouse Project (DWP) 2019 di Jakarta International Expo, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Yellow Claw adalah duo produser EDM sekaligus DJ asal Belanda yang telah sukses mendunia. Digawangi oleh Jim Taihuttu dan Nils Rondhuis, mereka telah sukses membuat berbagai karya hit, seperti Till It Hurts, Shotgun, dan DJ Turn It Up.
ADVERTISEMENT
Sejak beberapa tahun terakhir, Yellow Claw juga mendirikan label musik sendiri bernama Barong Family. Ya, nama itu dipilih karena Jim dan Nils sangat mencintai Indonesia, khususnya Bali.
Menurut Nils, potensi skena EDM di Indonesia sangat besar. Kesuksesan Yellow Claw membuatnya sangat yakin ketika mengatakan hal itu.
Yellow Claw menjadi juri di EMPC 2020. Foto: EMPC 2020
"Kalau kau memperhatikan, kami bisa jadi besar karena banyak bekerjasama dengan orang Indonesia. Di Indonesia, banyak anak muda yang pintar dan mau belajar melalui internet," ungkap Nils ketika melakukan konferensi pers virtual EMPC 2020 via Zoom, Kamis (9/7).
"Banyak banget anak muda Indonesia yang jago membuat karya. Tidak usah di musik, deh, banyak yang ahli dalam editing, mulai dari gambar di Photoshop sampai video klip," sambungnya.
Wawancara Yellow Claw, Jim Aasgier dan Nizzle di DWP 2019. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Jim Taihuttu sependapat dengan rekannya. Di sisi lain, ia tahu seberapa besar keterbatasan teknologi di kalangan anak muda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kreativitas tetap bisa terasah. Bahkan, Jim merasa kreativitas pelaku EDM Indonesia jauh lebih hebat ketimbang beberapa produser internasional.
"Lihat saja Weird Genius yang bisa memanfaatkan musik tradisional. Anak muda di Indonesia sangat kreatif dan bisa membuat berbagi jenis musik elektronik, mulai dari hardstyle, trap, dan lain-lain. Sepertinya, keterbatasan tidak pernah jadi penghalang," tuturnya.
Wawancara Yellow Claw, Jim Aasgier dan Nizzle di DWP 2019. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Yellow Claw juga siap untuk menjadi juri di acara Electronic Music Producer Competition (EMPC) 2020. Nils dan Jim menjadi juri bersama tiga produser ternama Indonesia, DJ Wingky, Dipha Barus, dan Eka Gustiwana dari Weird Genius.
Para personel Yellow Claw pun menitipkan pesan bagi semua produser muda Indonesia yang tertarik untuk ikut di EMPC 2020. Jika pesan mereka dieksekusi dengan baik, tentu kemungkinan menang akan sangat besar.
Wawancara Yellow Claw, Jim Aasgier dan Nizzle di DWP 2019. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Hal yang paling utama adalah jangan mengikuti siapa-siapa. Jadi diri sendiri saja. Sebab, Indonesia punya banyak budaya yang bisa dijadikan inspirasi untuk membuat musik baru," ujar Nils.
ADVERTISEMENT
"Nils besar. Tapi, aku ingin menitipkan satu hal. Aku benar-benar ingin melihat banyak produser perempuan yang ikut berkompetisi," tambah Jim.
Pendaftaran EMPC 2020 mulai dibuka pada 13 Juli hingga 14 Agustus mendatang. Untuk mendaftar dan mengetahui info lebih lanjut, silakan kunjungi iceperience.id.