CJ ENM Gelar Rapat Terkait Nasib Grup X1

20 November 2019 12:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boyband X1 Foto: Instagram/@x1official101
zoom-in-whitePerbesar
Boyband X1 Foto: Instagram/@x1official101
ADVERTISEMENT
Grup debutan survival show 'Produce X 101', X1, tengah dirundung masalah. Setelah kasus manipulasi voting mencuat, grup ini perlahan menunda aktivitasnya di berbagai acara.
ADVERTISEMENT
Hal ini kemudian menimbulkan kecemasan di kalangan fans. Mereka ingin mengetahui nasib anggota X1, setelah kasus manipulasi voting terungkap. Agensi CJ ENM pun menggelar rapat tertutup dengan anggota X1, untuk membahas karier mereka kedepannya.
Dilansir Soompi yang mengutip Joy News 24, pihak CJ ENM menggelar rapat tertutup dengan anggota X1 pada 15 November. Di hari tersebut, X1 membatalkan penampilan mereka di acara 'V Live Awards V Heartbeat' yang digelar pada 16 November.
Boyband X1 Foto: Instagram/@x1official101
Berdasarkan laporan Joy News 24, CJ ENM meminta pendapat dari setiap anggota, soal keberlangsungan grup. Apakah mereka masih ingin berada di dalam grup atau tidak.
Kabarnya, tiap anggota punya pendapat berbeda tentang hal tersebut. Sehingga setelah rapat berakhir, mereka tidak mencapai kesepakatan.
ADVERTISEMENT
Joy News 24 juga melansir, usai rapat dengan anggota X1, CJ ENM menghubungi agensi masing-masing. Mereka menanyakan pendapat dari tiap agensi dan mengatakan, jika para anggota ingin tetap bersama, maka mereka akan mempertahankan grup X1.
"Memang benar kami bertemu dengan anggota X1. Juga benar bahwa kami menghubungi agensi mereka. Apakah X1 akan terus melakukan promosi (sebagai grup) akan diputuskan dengan hati-hati setelah berdiskusi dengan anggota dan personel terkait," ungkap narasumber dari CJ ENM kepada MyDaily.
Sebelumnya 10 orang dipanggil pihak kepolisian terkait dugaan keterlibatan mereka, dalam manipulasi voting survival show, 'Produce X 101'. Sang produser Ahn Joon Young dan seorang wakil presiden dari agensi Starship Entertainment, ditahan polisi setelah mengakui terlibat dalam manipulasi voting.
ADVERTISEMENT