10 Prinsip Pemberian MPASI Bayi yang Perlu Ibu Tahu

19 November 2019 8:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
makanan bayi / MPASI dari apel hijau - POTRAIT Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
makanan bayi / MPASI dari apel hijau - POTRAIT Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mengenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi tidak boleh dilakukan secara asal. Ada beberapa prinsip yang perlu orang tua ketahui dalam pemberian MPASI bayi. Prinsip ini, sebaiknya Anda ikuti untuk menunjang tumbuh kembang bayi dengan baik, Moms.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, berikut adalah 10 prinsip pemberian MPASI untuk bayi yang telah diatur oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
1. Menyusui Selama 6 Bulan, Kemudian Memperkenalkan MPASI Sambil Terus Menyusui Bayi
Di usia 6 bulan, ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Ya Moms, ada beberapa kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi lagi oleh ASI sejak 6 bulan, yaitu kebutuhan energi, protein, zat besi, dan vitamin A. Oleh karenanya, bayi perlu mengkonsumsi makanan padat yang sarat gizi agar terpenuhi kebutuhannya. Sejak usia 6 bulan sistem pencernaan bayi sudah siap untuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak selain lemak dari ASI.
Ilustrasi MPASI Foto: Shutterstock
2. Lanjutkan Menyusui Hingga Bayi Berusia 2 Tahun
Tenaga yang didapat dari ASI adalah setengah atau lebih pada saat bayi berusia 6-12 bulan, dan hanya sepertiga pada usia 12-24 bulan. Dengan MPASI yang baik, menyusui dapat dipertahankan hingga bayi berusia 2 tahun. Setelah mendapatkan MPASI, bayi tetap disusui semaunya, tidak perlu ditakar atau dibatasi waktunya, Moms. Menyusui sampai 2 tahun akan memberikan manfaat yang baik untuk ibu dan bayi.
ADVERTISEMENT
3. Menerapkan Responsive Feeding
Dalam memberikan MPASI, tidak hanya menu makan saja yang perlu diperhatikan, melainkan juga waktu, cara pemberian, di mana MPASI diberikan dan oleh siapa MPASI diberikan. Ibu atau pengasuh bayi perlu memahami responsive feeding saat memberi makan bayi dengan cara:
- Suapi bayi dan bantu anak yang lebih besar saat anak makan sendiri
- Suapi bayi dengan pelan dan sabar, bujuk untuk makan tetapi jangan dipaksa.
- Bila bayi menolak makan, bereksperimenlah dengan kombinasi makanan lain, tekstur, rasa dan berbagai cara pendekatan agar bayi mau makan.
- Minimalkan gangguan saat makan, misalnya dengan makan di depan televisi
- Ingat bahwa waktu makan adalah periode belajar yang penuh kasih sayang, bicaralah dengan bayi, dan lakukan kontak mata.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Camilan MPASI untuk Bayi Foto: Shutterstock
4. Kebersihan dan Cara Menyimpan Makanan
Kebersihan dalam menyiapkan makanan dan penyimpanan yang baik akan mencegah dan mengurangi risiko diare. Pemberian ASI atau air minum sebaiknya menggunakan gelas, sehingga perangkat makan seperti sendok atau gelas harus dicuci bersih. Bila menggunakan tangan pastikan Anda sudah cuci tangan dengan bersih menggunakan sabun. Apabila makanan tidak bisa disimpan di kulkas, makanan harus dimakan cepat dan tidak lebih dari 2 jam.
5. Memulai dengan Jumlah Sedikit Lama-lama Bertambah Banyak
Pada usia 6-9 bulan mulailah dengan 2-3 sendok makan setiap makan. Pada usia 9-12 bulan, Anda bisa memberikan setengah mangkuk yang berukuran 250 ml dan pada usia 12-23 bulan sebanyak tiga perempat atau satu mangkuk penuh berukuran 250 ml.
ADVERTISEMENT
6. Tingkatkan Tekstur Makanan Seiring Pertumbuhan Bayi
Pada usia 6-9 bulan, mulailah dengan bubur kental dan makanan lumat. Memasuki 9-12 bulan bayi sudah boleh makan dengan tekstur yang lembek, cincang kasar dan makan yang bisa dipegang bayi. Pada usia 12-23, bayi sudah boleh mengkonsumsi makanan keluarga, namun potong dan cincang sesuai dengan kemampuan mengunyahnya.
Potongan sayuran kukus untuk MPASI atau camilan bayi Foto: Pixabay
7. Tingkatkan Frekuensi Makan Seiring dengan Pertumbuhan Bayi
Seiring bertumbuhnya bayi, porsi makan si kecil harusnya semakin besar pula. Pada usia 6-9 bulan bayi 2-3 makan besar dan 1-2 makan selingan. Usia 9-12 sebanyak 3-4 kali makan besar dan 1-2 makan selingan. Usia 12-23 bulan, 3-4 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan.
8. Berikan Variasi Makanan untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi Bayi
ADVERTISEMENT
Tidak ada satu pun bahan makanan yang dapat memenuhi semua kebutuhan bayi, sehingga makanan yang diberikan harus bervariasi setiap harinya, Moms. Konsep 4 bintang akan mempermudah ibu untuk mengingat apa saja yang perlu diberikan untuk bayi setiap hari.
Ilustrasi MPASI atau makanan bayi kemasan. Foto: Shutterstock
9. Gunakan Makanan yang Terforitikasi atau Suplemen Vitamin dan Mineral Sesuai Kebutuhan
Apabila keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan zat besi bayi dengan sumber zat besi yang berasal dari protein hewani, MPASI buatan pabrik yang mengandung zat besi tambahan atau suplemen perlu dipertimbangkan agar bayi tidak kekurangan zat besi.
10. Pemberian Makanan saat Bayi Sakit
Apabila bayi sakit, tawarkan makanan yang lebih lunak, minum dan menyusu lebih sering. Bila sudah sembuh tawarkan makanan lebih banyak agar bisa memenuhi kebutuhan gizinya yang berkurang saat sakit.
ADVERTISEMENT