Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Masalah kesehatan mental tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak pun bisa mengalami risiko yang sama. Tekanan keluarga, sekolah, atau pertemanan bisa jadi penyebabnya, Moms. Sayangnya, banyak anak penderita gangguan kesehatan mental yang tidak mendapat penanganan secara tepat.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam JAMA Pediatrics pada situs Healthline, menunjukkan bahwa sekitar 16,5 persen anak di Amerika Serikat mengalami gangguan kesehatan mental yang serius. Namun, setengah dari anak-anak itu tidak menerima perawatan yang layak, Moms.
Salah satu penyebabnya dikarenakan orang tua khawatir bila anaknya mendapat label gangguan mental. Orang tua takut label itu akan terbawa hingga anak berusia remaja dan dewasa. Akhirnya, ketakutan itu membuat orang tua enggan menyelesaikan masalah, apalagi membawa sang anak kepada pihak yang tepat.
"Kami telah membuat beberapa kemajuan terkait penanganan kesehatan mental. Namun, konotasi negatif itu masih ada hingga kini, dan akhirnya membuat orang enggan mengaku bahwa mereka membutuhkan perawatan," ujar Psikolog Anak yang Praktik di New York, Danielle Rannazzisi, PhD,.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masih banyaknya orang tua yang tidak mengenali gejala gangguan mental pada anak juga menjadi penyebabnya, Moms. Padahal menurut Rannazzisi masalah kesehatan mental bisa diatasi sedini mungkin bila orang tua mengetahui tanda-tandanya.
"Peran orang tua sangat penting untuk mengatasi gangguan mental pada anak. Jika sudah mengalami tanda-tanda, lebih baik untuk segera dibawa ke dokter," katanya.
Rannazzisi mengatakan bahwa anak mungkin segera perlu mendapat perawatan yang serius bila anak mengalami tanda-tanda gangguan mental seperti di bawah ini.
1. Perubahan suasana hati yang berubah signifikan.
2. Kehilangan minat pada orang, benda, dan aktivitas yang biasa diminati.
3. Muncul rasa takut dan khawatir berlebih.
4. Menyakiti diri sendiri.
5. Anak sulit berkonsentrasi.
ADVERTISEMENT
6. Sering mengeluh sakit perut atau sakit kepala.
7. Kesulitan memulai atau mempertahankan hubungan sosial.
8. Muncul gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, perubahan nafsu makan, dan penurunan atau kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
9. Perubahan perilaku yang signifikan, seperti gagal dalam proses belajar di kelas.
10.Kurang merawat diri.
Jadi, bila anak mengeluhkan atau mengalami beberapa tanda-tanda di atas, segera cari bantuan. Anda bisa mengkonsultasikannya dengan psikolog atau dokter ya, Moms.