Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
14 Tahap Perkembangan sejak Bayi Merangkak hingga Bisa Berjalan
25 September 2018 11:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda, ada beberapa tahapan atau tonggak perkembangan yang akan dilalui sejak bayi merangkak hingga dapat berjalan? Ya Moms, tonggak-tonggak perkembangan ini sangat penting dan menarik diamati.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kita seringkali hanya mengamati hal-hal besar saja. Misalnya kemampuan bayi merangkak dan berjalan. Padahal di antara keduanya, bayi mengembangkan banyak kemampuan lain yang tidak hanya menggemaskan untuk diperhatikan namun juga sangat penting untuk keseluruhan perkembangannya.
Ingin tahu apa saja tonggak perkembangan yang umumnya bayi alami sejak merangkak hingga bisa berjalan bahkan berlari? Simak 14 tonggak perkembangan bayi merangkak hingga berjalan seperti dikutip dari laman Body-Mind Centering berikut ini:
1. Dimulai dengan merangkak menggunakan tangan dan lutut.
2. Berlutut lalu duduk dengan bertumpu pada kaki depan (hampir seperti gerakan salat duduk di antara dua sujud)
3. Berlutut lalu bangkit dengan bertumpu pada lutut agau "berdiri" di kedua lutut.
ADVERTISEMENT
4. Bangkit dengan bertumpu pada satu kaki.
5. Bangkit dengan tarikan kedua lengan (biasanya dengan memegang sesuatu misal pinggir meja, sofa atau kaki orang dewasa)
6. Bangkit dengan mendorong kedua kakinya.
7. Menjelajah atau menggeser tubuhnya dari satu tempat ke tempat lain dengan berpegangan menggunakan dua tangan, sambil melangkah.
8. Berpegangan (pada sofa atau dinding) dengan satu tangan sebagai tumpuan sambil membiarkan satu tangan / kaki yang lain bebas bergerak.
9. Melepaskan pegangannya untuk berdiri beberapa saat.
10. Berjongkok sambil berpegangan.
11. Bangkit atau berdiri dari posisi jongkok, dan sebaliknya jongkok dari posisi berdiri tanpa berpegangan.
12. Berjalan perlahan dengan langkah menyamping yang menyerupai seekor penguin, umumnya sambil memegang sesuatu dengan kedua tangannya.
ADVERTISEMENT
13. Berjalan maju ke depan atau lintas-lateral (menggunakan kedua kaki secara bergantian).
14. Berjalan dengan lancar, dan semakin cepat sampai mampu berlari.
Nah, Moms, ternyata banyak ya perkembangan yang terjadi dari bayi merangkak hingga bisa berdiri? Meski begitu, Anda tidak perlu terlalu terpaku dengan ke-14 perkembangan ini.
Dalam perkembangan kemampuannya, bayi bisa saja mengalami lebih sedikit atau lebih banyak tonggak daripada yang disebutkan di atas. Perkembangan ini juga bukan merupakan urutan yang kaku sehingga bisa saja terjadi dalam urutan yang agak berbeda atau bahkan tumpang tindih.
Yang jelas, semua gerakan ini mempersiapkan punggung bawah, sendi pinggul, pergelangan kaki, lengkungan kaki, dan kekuatan bayi untuk dapat berdiri tegak di atas dua kakinya secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tonggak-tonggak ini juga mendukung koneksi otak yang diperlukan dan kemampuan untuk mengintegrasikan informasi dan stimulasi sensorik baru yang akan anak gunakan kelak. Jadi manfaatnya tidak berhenti sampai anak dapat berjalan saja namun terus terbawa hingga ia dewasa! Penting sekali, bukan?
Inilah mengapa, Anda perlu memberi banyak kesempatan untuk bayi merangkak dan terus mengembangkan kemampuannya hingga mampu berjalan sendiri. Biarkan bayi bereksplorasi di rumah atau di halaman. Awasi selalu, namun tidak perlu melulu dibantu, ditatah, dipegangi apalagi diberi alat tertentu.
Percayalah, tubuh mereka akan berusaha untuk menyiapkan sendiri semuanya dan 'bantuan' dari Anda justru dapat mengganggu proses ini bahkan menyebabkan kompensasi yang membuat reflek atau gerakan alami tubuh bayi sulit berkembang.
ADVERTISEMENT
Semakin banyak kesempatan yang Anda berikan untuk bayi merangkak lalu belajar melalui tonggak-tonggak ini, semakin bayi akan percaya diri sehingga dengan mantap memiliki keseimbangan dan ketenangan yang luar biasa!