3 Cara Penting untuk Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak

9 Juni 2025 12:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, MSc, SpA dalam program "Alfamart Sahabat Generasi Maju bersama SGM Eksplor" di Tangerang, Rabu (4/6/2025). Foto: Eka Nurjanah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, MSc, SpA dalam program "Alfamart Sahabat Generasi Maju bersama SGM Eksplor" di Tangerang, Rabu (4/6/2025). Foto: Eka Nurjanah/kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh sehat, aktif, dan memiliki perkembangan kognitif yang baik. Namun, tahukah Anda bahwa salah satu kunci penting untuk mendukung kecerdasan anak terletak pada pemenuhan zat besi?
ADVERTISEMENT
Zat besi adalah mikronutrien yang meski dibutuhkan dalam jumlah kecil, namun memiliki peran besar dalam perkembangan otak dan fungsi tubuh anak secara keseluruhan.
Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, MSc, Sp.A, menjelaskan bahwa kekurangan zat besi atau defisiensi besi pada anak dapat berdampak serius. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan kebutuhan zat besi anak terpenuhi sejak dini, agar proses tumbuh kembangnya berjalan optimal dan si kecil dapat mencapai potensi terbaiknya.
Ilustrasi anak lemas tidak fokus. Foto: Shutterstock
"Kita itu pengin kalau ada satu masalah, kita tidak hanya mengobati, kalau bisa itu mencegah supaya tidak terjadi," ujar dr. Melia dalam program "Alfamart Sahabat Generasi Maju bersama SGM Eksplor” di Tangerang, Rabu (4/6).
Tips agar Anak Tidak Kekurangan Zat Besi
ADVERTISEMENT
1. Makanan Sumber Zat Besi
Orang tua sebaiknya memperhatikan pola makan anak dan memahami dari mana sumber zat besi yang baik. Beberapa makanan mengandung zat besi yang baik yakni daging sapi atau daging merah, hati sapi, telur, hati ayam, dan daging ayam.
Ilustrais daging merah untuk anak. Foto: Shutterstock
2. Memaksimalkan Penyerapan Zat Besi
Selain memastikan anak mendapatkan makanan mengandung zat besi, orang tua juga sebaiknya memahami bagaimana tubuh bisa menyerap zat besi dengan maksimal.
"Ternyata zat besi itu lebih gampang penyerapannya, diterima oleh tubuh kalau digabungkan dengan Vitamin C. Jadi, kalau ngasih anaknya makan daging sapi, minumnya itu kalau bisa misal dikasih jeruk," ujar dr. Melia.
Selain minum atau mengonsumsi jeruk, Anda juga bisa memasak daging sapi disertai tomat. Tomat juga mengandung Vitamin C yang dapat memaksimalkan penyerapan zat besi.
ADVERTISEMENT
3. Hindari Faktor Penghambat
Ilustrasi anak keseringan minum teh. Foto: Shutter Stock
Ada minuman penghambat penyerapan zat besi. Teh jadi minuman yang sebaiknya jangan diberikan ke anak-anak terutama berusia di bawah dua tahun.

Zat Besi dan Kecerdasan Anak

Penting untuk diketahui, orang tua yang memiliki anak usia enam bulan hingga dua tahun disarankan mampu menghitung asupan zat besi buah hatinya. Sebab, zat besi sebetulnya termasuk mikronutrien yang wajib dikonsumsi anak.
Perkembangan anak bisa lebih optimal apabila makronutrien dan mikronutriennya terpenuhi. Makronutrien ialah makanan mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Sementara mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Zat besi masuk kategori mikronutrien.
Ilustrasi anak sehat. Foto: Shutterstock
"Zat besi itu sangat penting untuk tubuh kita, terutama untuk otak. Saya sangat concern gitu dengan perkembangan otak anak-anak Indonesia," kata dr. Melia.
"Mereka yang akan jadi pemimpin Indonesia. Anak-anaknya harus kita bentuk supaya pertumbuhan perkembangannya bagus, dan kekurangan zat besi sangat berpengaruh pada kepintaran daya kognitif daya ingat anak-anak kita," imbuhnya.
ADVERTISEMENT