Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Oleh dokter misalnya, seseorang atau pasangan dikatakan memiliki masalah infertilitas atau mandul jika selama 12 bulan atau lebih berhubungan seksual secara teratur tanpa pengaman namun gagal untuk hamil.
Nah, bagi suami-istri yang sangat mendambakan buah hati, isu ini tentu membuat risau dan memunculkan banyak pertanyaan. Dan salah satu pertanyaan yang paling sering atau akan pertama muncul bisa jadi: istri atau suami yang mandul?
Dari pertanyaan inilah kemudian timbul berbagai asumsi. Padahal, daripada sibuk berasumsi apalagi lantas saling berburuk sangka, ada 4 tes yang dapat ditempuh untuk mencari apakah di mana sebenarnya masalah berada. Tes apa saja? Yuk Moms, simak artikel ini sampai habis.
1. Tes Sperma pada Suami
Tes ini merupakan pemeriksaan pertama masalah infertilitas. Mengutip buku Mengatasi Infertilitas karya Dr Eeson Sinthamoney, alasannya karena tes sperma mudah dilakukan dan ketidaksuburan pada pihak pria umum terjadi. Selain itu, hasil tes ini juga dapat mengubah jenis pemeriksaan selanjutnya dan penanganan yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
Pada sampel air mani yang diserahkan, ada tiga parameter yang dicek. Di antaranya adalah jumlah sperma pada sampel, pergerakan sperma, dan porsi sperma yang memiliki penampilan normal. Jika di antara ketiga parameter ini ada yang tidak normal, kemungkinan suami berkontribusi atas ketidaksuburan Anda berdua.
2. Tes Hormon Darah pada Istri
Selanjutnya giliran Anda yang harus diperiksa, Moms. Tes ini dilakukan pada beberapa hari pertama di siklus menstruasi. Lewat tes ini, dokter dapat memperkirakan jumlah telur yang ada pada indung telur, mendiagnosis kelebihan hormon androgen, dan menunjukkan apakah Anda sedang masa ovulasi.
Kelebihan hormon androgen pada wanita atau polycystic ovary syndrome (PCOS) menjadi penyebab paling umum masalah mandul yang disebut infertilitas anovulasi, yakni ketika indung telur tidak melepaskan sel telur. Sekitar 90-95 persen wanita dengan masalah anovulasi yang datang ke klinik infertilitas menderita PCOS.
3. Tes USG pada Panggul Istri
ADVERTISEMENT
Tes ini memungkinkan dokter untuk melihat rahim dan indung telur Anda. Dokter bisa melihat apakah Anda memiliki endometriosis, yakni pertumbuhan jaringan endometrium di indung telur, tuba fallopi, hingga belakang dan depan rahim. Endometriosis menyebabkan pembengkakan dan kista sehingga berkontribusi pada infertilitas.
Tes USG pada panggul ini juga bisa mengidentifikasi fibroid, yakni pertumbuhan sel yang tidak normal pada dinding rahim. Meski jinak, fibroid dicurigai dapat menyebabkan mandul .
Jumlah sel telur yang tersedia juga penting dilihat pada tes ini karena berhubungan dengan jumlah embrio yang bisa berkembang menjadi janin.
4. Tes Patensi Tuba pada Istri
Tes ini dilakukan untuk mengecek apakah ada sumbatan di tuba fallopi. Prosedur ini dilakukan ahli radiologi dan yang paling sering dilakukan adalah histerosalpingografi (HSG). Zat pewarna akan dimasukkan ke dalam vagina dan memenuhi rahim. Jika cairan pewarna sampai ke rongga perut, artinya saluran telur Anda dalam kondisi terbuka.
ADVERTISEMENT