Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
5 Cara untuk Melindungi Anak Anda dari Pedofil
27 September 2018 9:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Berita tentang aksi biadab pedofil pada anak-anak di Caringin, Kabupaten Sukabumi, yang terkuak pada awal minggu ini membuat banyak orang terhenyak. Terutama mereka yang juga memiliki anak. Apalagi, kejadian kali ini tidak hanya menimpa satu atau dua anak, tetapi hingga 12 anak yang menjadi korban.
ADVERTISEMENT
Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriyadi, menyebut tersangka yang berinisial DD menjalankan aksi bejatnya pada Maret lalu di sebuah gubuk yang di Kampung Coblong, Sukabumi. Para korban diikat tangannya lalu digantung ke atas atap gubuk bambu hingga akhirnya dicabuli satu per satu.
"DD mencegat para korban yang sedang bermain lalu diajaknya ke gubuk dengan cara memaksa. Lalu diperlakukan secara tidak senonoh oleh tersangka," ucap AKBP Nasriadi saat dihubungi oleh kumparan, Selasa (25/9). Sungguh memprihatinkan ya, Moms?
Yang lebih menyedihkan lagi, kasus pedofilia bukan baru terjadi sekali ini saja. Sejak tahun 2001 hingga bulan ini misalnya, tercatat ada 13 kasus pedofilia di Indonesia yang korbannya mencapai puluhan anak dan remaja.
Belum lagi kasus yang terjadi di seluruh dunia, mengingat banyak pedofil yang memiliki jaringan internasional dalam menjalankan aksinya. Orang tua mana yang bisa tenang dan diam saja membaca semua berita ini?
ADVERTISEMENT
Karena itulah menurut Ernie Allen, presiden National Center for Missing and Exploited Children, orang tua perlu berusaha melindungi anak dari pedofil. National Center for Missing & Exploited Children adalah perusahaan non-profit di Amerika Serikat yang misinya adalah membantu menemukan anak-anak yang hilang, mengurangi eksploitasi seksual anak, dan mencegah penganiayaan anak.
Nah, berikut 5 cara yang disarankan Allen untuk melindungi anak Anda dari seorang pedofil sebagaimana dilansir oleh laman All Pro Dad.
1. Terlibat aktif dalam kehidupan anak
Pastikan Anda tahu siapa yang menghabiskan waktu bersama anak-anak Anda, siapa saja orang dewasa yang rutin berinteraksi dengan mereka atau apa yang mereka lakukan di rumah teman, kerabat maupun tetangga.
ADVERTISEMENT
2. Luangkan waktu untuk ambil bagian dalam kehidupan mereka
Pedofil biasanya mencari anak-anak yang tampak selalu sendiri, kesepian atau yang orang tuanya tidak terlalu memperhatikan mereka. Pedofil juga kerap berpartisipasi dalam kegiatan di mana anak-anak berada atau mendekati dengan cara menjadi teman atau sosok orang dewasa yang baik dan penuh perhatian pada mereka.
Inilah mengapa keterlibatan Anda dalam kehidupan anak dapat membantu menciptakan penghalang antara anak-anak Anda dan seorang pedofil.
3. Waspada: pedofil beraksi di mana saja dan kapan saja
Pahamilah Moms, pedofilia bukan hanya masalah kota besar atau kota kecil. Bukan juga masalah di lingkungan masyarakat kelas bawah ataupun atas. Sebab, seorang pedofil bisa berada dan beraksi di mana saja, kapan saja!
ADVERTISEMENT
Kenali dan sadarilah orang-orang yang tinggal di sekitar anak Anda, dan amati mereka yang tampaknya memiliki minat yang tidak biasa pada anak-anak. Ini penting, karena tidak ada satu "tampilan umum" untuk menggambarkan seorang pedofil atau pemangsa seksual.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang profesi, etnis, suku, agama, perawakan juga penampilan. Meski begitu, biasanya pedofil dikenal baik oleh anak maupun Anda.
4. Pastikan anak tahu nama yang tepat dari bagian tubuhnya
Pedofil sering kali menghindar menyebutkan atau memilih menggunakan nama-nama pengganti yang lucu untuk bagian "seksual" dari tubuh anak. Jika anak tahu nama yang tepat untuk bagian-bagian tubuhnya termasuk kelaminnya, itu dapat mencegah serangan seksual padanya.
Jangan lupa, biasakan juga anak menyebutkannya. Biarkan anak menyebut kata 'kelamin', 'penis' atau 'vagina' sama ringannya dengan menyebut kata 'hidung', 'tangan', atau bagian lain tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, seorang anak yang berpengetahuan dan percaya diri akan menyiratkan kekuatan yang bisa membuat para predator seksual ini ragu mendekati mereka.
5. Dengarkan intuisi Anda dan ajarkan anak mendengarkan intuisi mereka
Intuisi adalah sistem pertahanan alami dan sistem ini dirancang untuk melindungi kita dari bahaya atau situasi berbahaya. Nah Moms, pastikan anak-anak Anda memahami ini.
Anak perlu mengerti bahwa jika ada yang membuat mereka merasa tidak nyaman, mereka harus segera keluar dari situasi itu. Jika mereka merasa tidak yakin untuk melakukan sesuatu, jangan lakukan. Jika mereka tidak ingin pergi dengan orang tertentu, jangan pergi.
Ingatkan anak untuk bersikap berani dan selalu mengutamakan keselamatan terlebih dahulu!
ADVERTISEMENT
Satu hal lagi yang perlu diingat oleh orang tua: jangan pernah menyalahkan anak yang mengalami pelecehan seksual. Sering kali, pelaku pedofilia akan membuat anak merasa seolah-olah mereka berkontribusi terhadap pelecehan mereka.
Ingat Moms, seorang anak tidak pernah bersalah! Orang dewasalah yang lebih tahu dan harus menerima tanggung jawab penuh atas tindakan mereka.