5 Jenis Obat yang Sebaiknya Tidak Diberikan pada Bayi dan Balita

5 Januari 2020 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PORTRAIT - anak balita sakit Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
PORTRAIT - anak balita sakit Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hal yang wajar jika sebagai orang tua, Anda merasa khawatir bila bayi atau anak balita Anda sakit. Apalagi sampai lemas dan tidak mau makan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bukan berarti Anda bisa seenaknya membeli obat-obatan di warung atau apotek dan diberikan kepada bayi atau balita ketika sakit, Moms! Itu sangat berbahaya apalagi bila tanpa resep dokter.
Dilansir Todays Parents, berikut ini adalah 5 jenis obat yang tidak boleh Anda berikan sembarangan pada bayi dan balita, menurut Christopher Sulowski, Associate Professor di Departemen Anak, McMaster University, Inggris.
Ilustrasi obat-obatan. Foto: Shutter Stock
1. Aspirin
Aspirin sangat tidak direkomendasikan untuk bayi dan remaja di bawah 18 tahun, kecuali dengan pertimbangan dari dokter. Bila Anda memberikannya kepada si kecil, bukan tidak mungkin dia mengalami Reye's Syndrome, yakni kondisi yang bisa menyebabkan pembengkakan di hati dan otak bayi.
2. Ibuprofen
Bagi orang dewasa, obat ibuprofen sangat berguna untuk menghilangkan rasa sakit. Namun tidak untuk bayi Anda, Moms. Meskipun banyak produk ibuprofen pada bayi di pasaran, tetapi sebagian besar dokter lebih suka merekomendasikan acetaminiphen (Tylenol) untuk bayi yang berusia antara tiga dan enam bulan.
Ilustrasi Obat untuk Bayi Foto: Shutterstock
3. Benadryl
ADVERTISEMENT
Benadryl anak tidak direkomendasikan untuk balita di bawah dua tahun. Sulowski mengatakan beberapa dokter mungkin meresepkannya dalam situasi tertentu untuk anak di bawah dua tahun. Tetapi jarang untuk bayi di bawah enam bulan. Sebab salah satu efeknya adalah mengantuk.
Bila anak mengantuk akan berisiko tinggi ia terkena dehidrasi karena mereka sulit dibangunkan untuk sekadar minum. "Benadryl bukan obat, itu hanya untuk menghilangkan gejala gatalnya saja,," kata Sulowski.
4. Tetes Hidung seperti Otrivin
Sulowski tidak merekomendasikan obat tetes hidung karena mereka mengeringkan bagian hidung. Jadi gantilah larutan garam atau saline nasal untuk membantu membersihkan saluran hidung anak Anda ketika bayi atau balita mengalami pilek. Itu akan lebih berguna untuk mengencerkan lendirnya.
Ilustrasi obat untuk balita Foto: Shutterstock
5. Benzocaine
ADVERTISEMENT
Bila bayi Anda sedang tumbuh gigi, sebaiknya tak perlu memberikan obat-obatan seperti benzocaine. Sebab bayi Anda terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan yang membuat gusi mati rasa. Selain itu, obat tersebut memiliki efek serius seperti kejang atau methemoglobinemia, di mana darah tidak dapat membawa oksigen ke seluruh tubuh secara efektif.
Nah mulai sekarang, usahakan selalu berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum bayi atau anak balita Anda sakit ya, Moms. Semakin cepat dan tepat penanganannya, ia pun bisa sembuh lebih cepat.