5 Kelakuan Orang Tua yang Buat Guru Anak di Sekolah Jadi Kesal

25 November 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 Kelakuan Orang Tua Murid yang Buat Guru Kesal
zoom-in-whitePerbesar
5 Kelakuan Orang Tua Murid yang Buat Guru Kesal
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memiliki hubungan yang baik dengan guru anak di sekolah sangat penting. Sebab demi kebaikan anak, orang tua dan guru sepatutnya menjadi mitra.
ADVERTISEMENT
Namun alih-alih jadi mitra, ternyata ada hal-hal yang kerap dilakukan orang tua murid yang bisa membuat guru kesal, lho. Hal-hal ini pula yang akhirnya bisa merusak hubungan kita dengan mereka.
Parahnya lagi, hal-hal ini mungkin kita lakukan tanpa sadar, Moms! Apa saja contohnya?
Ilustrasi mengantar anak sekolah. Foto: Thinkstock
1.Selalu Terlambat Mengantar Anak
Kelihatannya sepele? Padahal tidak lho, Moms. Saat anak terlambat sekolah artinya ia akan memulai kegiatannya di sekolah tidak dengan semestinya.
Misalnya tanpa bermain dulu dengan teman, ikut berbaris atau melakukan rutinitas pagi. Ini dapat berpengaruh pada semangat dan sikap anak sepanjang hari. Dan guru lah yang terpaksa harus menghadapinya.
telepon guru pada waktu yang tepat Foto: Thinkstock
2.Menghubungi Guru Tidak Pada Waktunya
Menghubungi guru saat jam mengajar? Mengganggu, Moms. Menghubunginya di malam hari? Guru juga manusia yang butuh istirahat dan punya keluarga!
ADVERTISEMENT
Jadi pastikanlah Anda menghubungi guru pada waktu dan dengan cara yang memang sudah disepakati atau dimuat dalam peraturan sekolah.
Tanpa sadar, kelakuan orang tua bisa membuat guru kesal Foto: Shutterstock
3.Berkomentar Soal Enaknya jadi Guru
"Jadi guru enak ya, bisa santai kerjanya terus pulang siang pula! Kalau saya sibuk banget di kantor dan sering lembur."
Aduh Moms, setelah anak-anak pulang sekolah, para guru masih harus menyiapkan materi ajar dan banyak tugas administrasi, lho! Banyak juga guru yang setelah mengajar harus menjalani pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Tidak heran kalau kalimat di atas (atau sejenisnya) bisa menyinggung perasaan guru dan merusak hubungan.
Ilustrasi anak takut hadapi ujian Foto: Shutterstock
4.Berdebat tentang Nilai Ujian atau Tugas
Daripada berdebat tentang nilai ujian atau tugas, lebih baik ajak guru berdiskusi tentang apa yang dapat dan perlu dilakukan bersama-sama untuk meningkatkan prestasi anak di sekolah.
ADVERTISEMENT
5.Menawarkan Bantuan, Tapi Tidak Menunaikannya
Anda menawarkan diri untuk membantu merias anak-anak yang akan tampil di Pentas Seni. Tapi saat waktu pentas tiba, Anda terlambat datang.
Menjelang Hari Kartini, Anda berjanji membawa beberapa kain batik untuk menghias aula sekolah. Tapi lupa membawanya.
Atau Anda mendaftar jadi sukarelawan di acara bakti sosial, lantas mundur satu hari sebelum hari H?
Bukan hanya menyebalkan, hal ini juga merepotkan para guru! Tidak heran kalau hubungan Anda dan guru anak di sekolah jadi tak harmonis. Sebisa mungkin, hindari yuk, Moms. Tunaikan janji kita atau jujur saja sejak awal bila kita tidak bisa membantu atau melakukannya.