5 Kesalahan yang Perlu Dihindari saat Berikan MPASI Bayi

20 September 2019 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
memberi bayi makan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
memberi bayi makan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pada usia 6 bulan, pemberian ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Sehingga si kecil perlu mendapatkan gizi tambahan dari makanan pendamping ASI (MPASI). Meski begitu, pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.
ADVERTISEMENT
Sebelum memberikan makan bayi, Anda sebaiknya memahami betul, aturan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Dilasir Parenting First Cry, berikut adalah 5 kesalahan yang sering dilakukan ibu ketika memberikan MPASI bayi.
Beberapa orang tua percaya bahwa makanan padat akan mengisi perut bayi dengan baik dan membantu dia tidur lebih nyenyak. Tak heran, para ibu ingin buru-buru mengenalkan MPASI sebelum usia bayi 6 bulan.
Menurut dokter anak, praktik ini tidak dianjurkan sebab bayi hanya boleh diberikan MPASI ketika mencapai umur 6 bulan. Jika tetap diberikan bisa menyebabkan sembelit pada bayi. Ingat Moms, pemberian MPASI lebih awal hanya boleh dilakukan sesuai dengan pertimbangan dan keputusan dokter.
ADVERTISEMENT
bayi makan buah naga Foto: Shutterstock
Jangan cemas jika si kecil beberapa kali tampak melepehkan makanannya. Hal tersebut masih dalam kondiri normal di awal pemberian MPASI atau juga disebut acid reflux. Cemas berlebihan justru bisa membuat Anda stres dan tidak fokus pada pemberian makanan bayi.
Kondisi itu terjadi ketika katup yang menghubungkan kerongkongan ke perut belum berfungsi dengan baik. Sehingga menyebabkan makanan dari perut mengalir kembali ke mulut. Jangan khawatir, Moms, masalah ini akan mereda seiring berjalannya waktu kok. Pastikan saja si kecil bersendawa setelah makan agar makanan turun ke pencernaannya dengan benar.
Jangan membatasi makan si kecil dengan hanya banyak memberikan buah dan sayur saja. Sebaiknya tetap memberikan bayi Anda makanan yang bergizi seperti seimbang. Misalnya saja tetap memenuhi kebutuhan karbohidratnya dari nasi atau kentang, dan memenuhi kebutuhan protein dan lemaknya dari daging atau sumber protein lainnya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Camilan MPASI untuk Bayi Foto: Shutterstock
Saat bayi mulai tumbuh besar, ia akan mulai bereksperimen dengan finger food dan mulai mengambil makanan untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Di saat inilah, Anda harus berhati-hati dan memperhatikan perilakunya, sebab akan sangat berbahaya jika si kecil tersedak makanan.
Walaupun bayi mungkin sudah bisa mengunyah dengan baik, tapi giginya belum sepenuhnya terbentuk sempurna. Sehingga, jangan berikan si kecil potongan makanan besar atau membiarkan bayi Anda berbaring sambil makan.
Jus buah memang baik untuk kesehatan, namun sebaiknya tidak diberikan di awal pemberian MPASI bayi. American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar para ibu tidak memberikan jus kepada bayi hingga usianya 6 bulan. Namun pihaknya memperpanjang hingga 1 tahun, alasannya karena khawatir orang tua mengganti ASI dengan jus buah, sebagai makanan bayi.
ADVERTISEMENT
Kekhawatirannya itu beralasan, sebab jus tidak memiliki vitamin dan mineral yang cukup untuk si kecil. Selain itu, anak juga berisiko giginya berlubang dikemudian hari. AAP juga menerangkan, konsumsi jus terlalu sering bisa menyebabkan diare.