Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
5 Syair Buddhis di Momen Waisak untuk Orang Tua dan Anak
29 Mei 2018 13:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB

ADVERTISEMENT
Mengajari anak berbagai nilai penting dalam hidup dapat dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain dengan syair, Moms!
ADVERTISEMENT
Dalam momen peringatan Waisak kali ini misalnya, ada syair-syair Buddhis yang dapat Anda gunakan baik untuk mengajari anak banyak kebaikan maupun untuk memperbaiki pola asuh Anda. Berikut lima di antaranya:
"Perjalanan 1000 km dimulai dari satu langkah."
Jadilah orang tua yang selalu memberikan dukungan dan semangat pada anak, Moms. Rayakan setiap pencapaian yang diraih anak, sekecil apapun itu. Beri anak apresiasi dan biarkan ia tahu kalau Anda menghargai usahanya. Ini akan membuat anak merasa dicintai dan mamacunya untuk berbuat lebih baik lagi.
Begitu juga dengan pencapaian Anda. Berusahalah sekuat tenaga dan syukuri semua yang sudah dapat Anda lakukan atau miliki saat ini. Si kecil tidak suka makan sayur dan hanya mau makan wortel dan buncis saja? Tidak apa-apa. Coba terus dan jangan menyerah. Siapa tahu kelak ia juga akan suka makan sayur bayam hingga brokoli!

"Satu contoh lebih baik daripada 1000 kata-kata nasihat."
ADVERTISEMENT
Anak seolah tidak pernah menurut pada Anda? Mungkin sudah waktunya Anda berhenti menasihatinya dan langsung memberi contoh saja. Karena anak memang lebih mudah merekam dan mengikuti apa-apa yang Anda lakukan daripada apa-apa yang Anda katakan atau Anda minta mereka kerjakan.
Jadi kalau Anda tidak ingin anak terus menerus duduk main gadget di kamarnya, coba contohkan langsung pada anak betapa menyenangkannya beraktivitas di luar rumah. Pakai sepatu olahraga atau keluarkan sepeda Anda dan lihat bagaimana si kecil akan segera tertarik mengikutinya.
Jangan lupa contohkan juga banyak kebajikan pada anak. Biarkan anak melihat bagaimana Anda mengisi hari-hari dengan banyak kegiatan baik untuk sesama dan berbahagia karenanya.

"Apa yang tidak ingin diperlakukan kepada anda jangan diperlakukan kepada orang lain."
ADVERTISEMENT
Sampaikan pada anak, tangannya bukan untuk memukul . Jelaskan, ia tentu akan merasa sakit kan bila dipukul? Begitu juga dengan bicara yang baik, berbagi, mengantre, dan banyak lagi.
Tidak hanya anak, Anda pun dapat menjadikan syair ini pengingat dan bahan refleksi, Moms. Apa yang Anda harap tidak dilakukan anak kepada Anda, janganlah Anda lakukan kepada anak.
Bila Anda ingin anak percaya dan banyak bercerita tentang sekolah atau hari-harinya pada Anda misalnya, Anda pun harus percaya dan mau meluangkan waktu untuk mereka.

"Bila Anda mengetahui sesuatu, katakanlah jika Anda tahu."
Lengkapnya: "Bila Anda mengetahui sesuatu, katakanlah jika Anda tahu. Bila Anda tidak tahu sesuatu katakanlah tidak tahu. itulah Kejujuran dan Kebenaran." Sampaikan syair ini pada anak dan pastikan ia memahami maknanya.
ADVERTISEMENT
Anda perlu menumbuhkan kejujuran dan kebenaran pada anak sejak dini, Moms. Apalagi di zaman penuh berita palsu seperti sekarang ini.
Syair ini juga berguna untuk mengingatkan anak bagaimana sebaiknya ia bersikap di sekolah. Bila ada yang sudah dipahaminya, katakan pada guru atau bahkan jelaskan pada teman yang belum mengerti. Sementara bila ia belum tahu, jujurlah mengakuinya agar guru dapat menjelaskan hingga ia mengerti.

"Menaklukkan ribuan orang belum bisa disebut sebagai pemenang, tetapi mampu mengalahkan diri sendiri itulah yang disebut pemenang sejati."
Setiap anak unik, Moms. Jadi hindari membanding-bandingkannya dengan anak lain, meski dengan kakak atau adiknya sendiri. Lebih baik minta anak berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya. Dengan kata lain menjadi lebih baik dari apa yang sudah pernah dicapainya, bukan dari pencapaian anak lain.
ADVERTISEMENT
Bila si kecil saat ini sudah bisa mengalahkan rasa malasnya untuk bangun pagi misalnya. Atau ia sudah mampu mengalahkan rasa takutnya untuk bernyanyi di atas panggung meski tidak menang atau menjadi juara.
Anggap saja kemenangan anak dari anak lain sebagai bonus dari proses yang dilakukan. Tapi jangan menjadikan kemenangan sebagai fokus utama karena dapat membuat anak merasa terbebani. Kemenangan sejati adalah bagaimana anak bisa mengalahkan dirinya sendiri, dan menjadi lebih baik dari hari ke hari.