Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mendapat komentar, saran atau nasihat soal ASI dan menyusui dari teman atau kerabat, bisa jadi hal yang berharga bagi setiap ibu. Namun sayangnya, tidak semua layak dipercaya lho, Moms.
ADVERTISEMENT
Pasalnya selain yang benar dan bermanfaat, ibu menyusui bisa saja mendapatkan komentar, saran atau nasihat yang kurang tepat hingga yang menyesatkan.
Enam hal ini misalnya:
1."Sebelum menyusui, puting harus ditarik dan dicuci."
Menarik puting dan mencucinya sebelum menyusui , dikatakan dapat mencegah rasa nyeri saat bayi menyusu. Tapi nasihat ini tidak memiliki dasar karena Anda memang tidak perlu menarik puting atau mencucinya sebelum menyusui, Moms.
Jika Anda mengalami rasa nyeri atau sakit saat menyusui, itu bukan karena puting susu Anda tidak "siap" namun kemungkinan besar karena adanya masalah pelekatan atau posisi menyusui yang tidak tepat.
Bila mengalami hal ini, lebih baik segera cari bantuan ahli. Misalnya menemui konsultan laktasi yang bergelar IBCLC atau konselor ASI.
ADVERTISEMENT
2."Susuilah bayi 10 menit pada setiap payudara."
Bayi belum paham soal waktu dan tidak bisa membaca jam! Artinya, mereka tidak akan mengikuti jadwal yang ditentukan untuk lama menyusu di setiap payudara ibu.
Daripada dibatasi, perhatikan saja si kecil dengan seksama, Moms. Bayi akan memberi Anda tanda ketika dia sudah puas menyusu pada satu payudara. Misalnya dengan tertidur, menarik, atau memperlambat hisapannya.
Bila bayi memberi tanda-tanda ini, coba tawarkan payudara Anda yang lain untuk melihat apakah si kecil masih ingin menyusu.
3."Produksi ASI bisa diikur dengan melihat jumlahnya saat perah atau pompa."
Moms, jangan pernah samakan bayi dengan breastpump atau pompa payudara. Sebab, ibu menyusui merespons pompa (baca: mesin!) dengan cara yang berbeda dari bagaimana ibu merespon bayinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, hasil atau output pompa payudara tidak bisa menilai produksi ASI Anda atau mengukur seberapa banyak ASI yang diminum oleh bayi saat ibu menyusuinya secara langsung.
4."Tunggu sampai payudara Anda “penuh” sebelum menyusui."
Pasokan ASI ditentukan oleh jumlah ASI yang dikeluarkan dari payudara. Semakin banyak ASI yang dikeluarkan karena hisapan bayi, semakin banyak pula yang akan Anda hasilkan.
Jadi menunggu sampai payudara Anda 'penuh' malah akan memiliki efek mengurangi suplai ASI Anda dari waktu ke waktu, Moms. Akibatnya si kecil pun menerima lebih sedikit ASI.
Tak hanya itu, menunggu payudara 'penuh' sebelum menyusui akan meningkatkan risiko pembengkakan, yang tidak hanya menyakitkan namun bisa menyebabkan sumbatan hingga infeksi payudara.
ADVERTISEMENT
5."Kalau payudaranya kecil, ASI-nya lebih sedikit."
Ada banyak sekali ibu di dunia ini yang produksi ASI-nya berlimpah dan bisa menyusui hingga dua tahun atau lebih meski memiliki payudara kecil. Sebaliknya, tidak sedikit ibu yang memiliki payudara lebih besar tapi tidak berhasil menyusui.
Percayalah Moms, ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan keberadaan struktur pembuatan ASI di payudara. Jadi omongan seperti ini tidak usah dipercaya.
6."Kalau sudah satu tahun, ASI hanya memiliki sedikit nilai gizi"
Kita perlu memahami, komposisi ASI adalah hasil evolusi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan imunologis bayi di berbagai usia.
Setelah enam bulan bahkan satu tahun, ASI tetap sangat bergizi dan terus memberikan perlindungan kekebalan kepada bayi Anda, Moms. Faktanya, beberapa faktor kekebalan justru meningkat seiring dengan bertambahnya usia bayi.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, semoga setelah membaca artikel ini Anda tidak bingung lagi dan terus semangat untuk menyusui si kecil, ya!