Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
7 Jajanan Minimarket yang Lebih Sehat untuk Anak
20 Juni 2018 17:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Masih ingatkah dulu saat Anda kecil dan suka membeli jajanan di warung, Moms? Kini bukan warung, anak zaman now punya tempat jajan yang berbeda: minimarket! Maklum, anak bahkan balita di Indonesia saat ini, umumnya sudah sangat akrab dengan minimarket yang tumbuh bagai jamur di musim hujan termasuk di area-area perumahan karena memang sering diajak ke sana oleh orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan anak Anda? Apakah seperti itu juga? Bila ya, sadarkah Anda kalau kebanyakan jajanan yang diminta anak di minimarket tidak sehat? Entah itu mengandung banyak gula, pengawet, penyedap rasa atau tidak memiliki gizi sama sekali.
Lantas apa solusinya?
Pilihkan si kecil jajanan di minimarket yang lebih sehat, Moms. Memang sih, tetap saja camilan buatan rumah lebih sehat dibandingkan jajanan atau makanan dan minuman kemasan yang dijual di minimarket. Tapi setidaknya, dengan memilah dan memilh, Anda dapat memberikan yang lebih baik untuk anak.
Berikut, kumparanMOM rangkum 6 jenis jajanan di minimarket yang bisa menjadi pilihan Anda:
1. Roti
Roti merupakan sumber protein, vitamin dan mineral. Teksturnya lembut, mudah dikunyah dan ditelan, rasanya pun enak. Pantas kan, kalau roti Anda tawarkan jadi pilihan jajanan yang lebih sehat untuk anak.
ADVERTISEMENT
Apalagi hampir tiap minimarket menyediakan aneka jenis roti. Roti putih atau roti gandum, isi selai manis, coklat, pisang atau keju, juga roti dalam berbagai bentuk seperti roti sobek, kering, bantal dan banyak lagi. Kini di minimarket pada rak bagian roti biasanya juga dijual dorayaki, waffle dan berbagai jenis bolu yang dapat menjadi tambahan pilihan untuk anak.
2. Biskuit Gandum
Lorong atau rak biskuit selalu menggoda si kecil? Coba kenalkan ia pada biskuit gandum yang lebih sehat daripada biskuit biasa. Memang, tektur biskuit gandum umumnya lebih kasar, tapi ini karena biskuit gandum mengandung lebih banyak serat, mineral dan vitamin, mulai dari vitamin B1, B2, B6 dan B12. Gandum utuh juga baik untuk pencernaan. Jadi jutsru bagus, Moms. Agar anak tetap semangat memakannya, Anda bisa memilih biskuit gandum dengan tambahan selai coklat, kacang atau rasa vanila.
ADVERTISEMENT
Masih di lorong atau area rak yang sama, Anda juga bisa membeli crackers yang juga tergolong camilan sehat untuk anak. Baca teliti labelnya dan pilih crackers yang mengandung kalsium tinggi atau sayuran. Umumnya crackers juga mengandung vitamin A untuk antibodi dan vitamin D untuk penyerapan kalsium.
3. Oat, Granola atau Cereal Bars
Selain biskuit gandum, ada lagi jajanan yang dijual di minimarket dan bisa memberi anak tambahan serat: Oat, Granola atau Cereal Bar! Makanan ringan ini terbuat dari berbagai jenis serelia yang biasanya juga dicampur dengan bahan-bahan lain seperti kacang-kacangan, madu, cokelat atau yoghurt. Meski tetap mengandung gula dan lemak, camilan ini tetap lebih baik daripada jajanan wafer atau biskuit berlapis coklat atau karamel yang biasa menarik anak-anak, Moms.
ADVERTISEMENT
Granola atau cereal dalam kemasan kecil yang masih utuh (tidak dibuat bentuk batangan atau bar) juga bisa dijadikan camilan anak, lho. Anda bisa membeli sereal dalam kemasan kecil (atau pindahkan ke wadah sesuai porsi anak) lalu biarkan anak menikmatinya tanpa susu. Kriuk-kriuk!
4. Keju
Perhatikan lemari pendingin di minimarket dan cari bagian keju. Sekarang banyak juga dijual keju batangan siap makan yang bisa menjadi jajanan sehat anak. Bentuknya panjang seperti jari atau spidol, mudah dinikmati bahkan oleh balita. Bila sulit menemukannya, Anda bisa membeli keju lembaran sebagai gantinya.
5. Yoghurt
Masih di lemari pendingin, tawarkan anak yoghurt dengan aneka rasa buah. Makanan yang berbahan dasar susu murni ini kaya akan vitamin B6, B12 dan Vitamin K. Tiga jenis vitamin ini bisa kita dapatkan dari bakteri positif yang ada di dalam pencernaan dan salah satu cara memperolehnya adalah dengan mengonsumsi yoghurt.
ADVERTISEMENT
Selain ketiga vitamin di atas, kandungan kalsium dan protein yang ada di dalam yoghurt sangat baik dalam meremajakan kulit dan kesehatan otak hingga dapat membantu kerja organ dan meningkatkan sistem imun tubuh.
6. Susu UHT atau Susu Pasteurisasi
Bila anak tidak suka rasa asam yoghurt, berikan susu saja! Tapi pastikan anak sudah berusia 1 tahun ke atas dan pilih susu kemasan ya, Moms. Selain itu, Anda perlu teliti memerhatikan kemasan agar Anda dapat membedakan antara susu UHT, susu pasteurisasi dan minuman yang bukan susu namun dijual di rak yang sama atau berdekatan.
Seperti apa contohnya? Baca baik-baik, banyak produk minuman susu, minuman dengan susu atau minuman rasa susu. Bila Anda menemukan tulisan ini pada kemasan, artinya minuman tersebut mengandung susu tapi tetap saja bukan susu, Moms! Kandungan susu di dalamnya mungkin juga hanya sedikit saja atau bukan merupakan kandungan utama.
7. Buah Potong
ADVERTISEMENT
Yang terakhir, tawarkan anak untuk memilih sendiri buah potong yang diinginkannya di lemari pendingin! Anak biasanya akan lebih semangat memakan buah yang sudah dipotong kecil dan dijual dalam wadah apalagi bila ia boleh memilihnya sendiri. Rasa manis dan segarnya mudah disukai anak dan Anda pun tak perlu repot-repot lagi mencuci atau memotongnya. Praktis!